Beranda / Berita / Dunia / India Kirimkan Pasokan Vaksin Covid AstraZeneca ke Brasil

India Kirimkan Pasokan Vaksin Covid AstraZeneca ke Brasil

Kamis, 14 Januari 2021 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ilustrasi vaksin/net


DIALEKSIS.COM | Brasil - Brasil menyatakan akan segera memulai vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan Sinovac China dan vaksin buatan AstraZeneca dari India.

Seperti dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan vaksinasi akan dimulai segera setelah regulator kesehatan Anvisa mengeluarkan izin penggunaan darurat, rencananya hari Minggu.

Dalam konferensi pers Rabu (13/1), Wakil Menteri Kesehatan Brasil Elcio Franco mengatakan vaksinasi penduduk diperkirakan akan memakan waktu paling lama 16 bulan.

Brasil mengimpor dua juta dosis vaksin Covishield buatan AstraZeneca dari India. Jumlah itu akan menambah 10 juta dosis vaksin CoronaVac buatan perusahaan China, Sinovac untuk kampanye vaksinasi bulan ini.

Brasil telah mengirim pesawat dilengkapi pendingin khusus ke India untuk mengambil vaksin AstraZeneca yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris-Swedia bekerjasama dengan Universitas Oxford.

Pesawat dijadwalkan kembali pada hari Sabtu atau sehari sebelum Anvisa Brasil mengumumkan apakah akan memberi lampu hijau atau tidak bagi Covishield dan CoronaVac.

"Vaksinasi bisa dimulai dalam waktu maksimal lima hari setelah mendapatkan izin," kata kementerian itu seperti dikutip dari AFP.

"Kami akan memvaksinasi pada Januari dan Manaus akan menjadi yang pertama divaksinasi," kata Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello.

Manaus merupakan kota di Brasil yang terkena dampak paling parah.

Pada April lalu di Manaus terdapat kuburan massal dan mayat korban Covid yang ditumpuk di truk dengan lemari pendingin. Sistem kesehatan kewalahan saat Brasil berjuang melawan gelombang kedua infeksi.

Brasil menjadi salah satu negara yang dihantam parah pandemi virus corona. Pandemi menewaskan lebih dari 204.000 orang dari 212 juta populasi negara terbesar di Amerika Latin itu [cnnindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda