Beranda / Berita / Aceh / Terkait Posisi Wagub Aceh, PDA Tidak Ambisius

Terkait Posisi Wagub Aceh, PDA Tidak Ambisius

Kamis, 12 November 2020 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal

Ketua Umum PDA, Tgk Muhibussabri, Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Umum DPP Partai Daerah Aceh Tgk Muhibussabri A Wahab mengatakan sampai saat ini pihaknya masih santai dan biasa saja perihal mengenai usulan posisi Wakil Gubernur Aceh.  Selaku Partai pengusung kata Abi Muhib_sapaan Tgk Muhibussabri secara kepartaian PDA meyingkapi ini dengan santai.

"Kita masih santai dan biasa saja. Kalau ada juga boleh kalau ngak ada juga tidak apa-apa,"kata pria akrab dipanggil Abi Muhib, Kamis (12/11/2020) saat diwawancara Dialeksis.com.

Kata  Abi Muhib dari internal Partai seluruh kader mendesak dirinya untuk ikut maju kotentasi,  tetapi menurut Abi Muhib secara pribadi ia masih biasa saja.  Abi Muhib mengatakan Ketika ada yang mendesak Ia malah  bilang, Doanya jangan memaksa Allah. 

"Doanya ya Allah, kalau memang bagus untuk saya, untuk Aceh untuk agama mudahkan teman-teman untuk menentukan pilihan, kalau tidak bagus jauhkan saya ya Allah," jelas Abi Muhib sambil menyebutkan di sisa umurnya 11 tahun lagi bisa dimanfaatkan untuk kebaikan bukan untuk keburukan.

Secara regulasi memang PDA dibolehkan mengusung Calon Wagub Aceh, namun untuk ambisi PDA ada tetapi tidak ambisius " Kalau ambisi kami ada. Tapi kalau ambisius kami tidak ada," tegas Abi Muhib lagi. 

Abi Muhib juga mengakui selama ini mereka selalu membangun komunikasi politik dengan partai pengusung dan ketua Partai. "Kalau komunikasi lintas partai kami biasa aja. Memang kami sering ngopi. Jangankan dengan partai pengusung dengan ketua Partai lainnya saya juga sering ngopi. Karena bagi saya kerja politik, Ngopi dan komunikasi plus rokok,"kata Abi Muhib.

Saat ditanya, terkait kesiapan PDA terkait logistik dalam pengusulan Wagub Aceh. Abi Muhib mengatakan pihaknya berharap tidak ada kebutuhan logistik yang dikeluarkan. Karena menurut PDA kalau sudah pada logistik apalagi money politik itu jelas haram.

"Kita tidak menginginkan itu. Kalau harus beli lebih baik. Kita tidak ada wakil Gubernur. Terkecuali ada fatwa yang mengatakan boleh," jelas Abi Muhib seraya berdoa dengan beberapa pimpinan partai supaya tidak ada cost politik atau money politik dalam penempatan Wagub Aceh.

Meskipun demikian disaat situasi sudah mepet. Bagi PDA mereka tidak pesimis dan juga optimis. "Ngak bisa dipaksaain. Ini semua pada sibuk sendiri Pak Gub juga sibuk, ketua Partai pengusung juga sibuk.Kondisi akhir tahun ini anggaran harus dipacu. Kita maklumi saja," demikian kata ketua Umum PDA. (Fajrizal)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda