Beranda / Berita / Aceh / Terkait Kisruh PAG, Humas PAG Bantah Semua Tuduhan

Terkait Kisruh PAG, Humas PAG Bantah Semua Tuduhan

Minggu, 29 Agustus 2021 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

PT Perta Arun Gas. ]Foto: Istimewa/HO]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - PT. Perta Arun Gas (PAG) melalui Humas PAG Iskandar, membantah semua tuduhan yang dilempar kepada pihak perusahaannya.

Hal itu disampaikan kepada Dialeksis.com, saat dimintai untuk memberikan hak jawab dari pihak perusahaan pada Minggu (29/8/2021).

Dalam kesepatan yang telah disepakati, setiap ada penerimaan tenaga kerja dan penyaluran CSR, pihak perusahaan akan selalu berkoordinasi dengan masyarakat lingkungan, yaitu dengan pihak Forum Komunitas Keuchik dan Pemuda (FKKP) Kecamatan Muara satu.

Namun, PT Perta Arun Gas (PAG) telah mengingkari kesepatan tersebut. Dimana PAG telah merekrut dan memberikan training puluhan tenaga kerja untuk area LPG tetapi tidak berkoordinasi dengan pihak FKKP dan dana CSR-nya sudah ditiadakan.

Iskandar membantah bahwa tidak ada penerimaan pegawai yang ada dalam rotasi pegawai, jadi yang dimaksud oleh masyarakat itu ada perekrutan 77 orang itu tidak benar, rotasi dalam internal memang ada tetapi perekrutan pegawai baru tidak ada.

“Keadaaan perusahaan juga masih sakit karena dihantam pandemi juga, saat ini juga baru menapak ibaratnya baru lahir dan baru ditinggalkan arun. Merevitalisasi untuk mengakomodir permintaan Pemerintah Aceh,” ujar Iskandar.

“Pemerintah Aceh bernegosiasi kepada pemerintah pusat termasuk Pertamina untuk bisa merevitalisasi kilang kembali agar tidak menjadi barang tua atau barang rengsokan. Jadi Pemda berhasil untuk bisa meyakinkan pusat dan pertamina untuk dapat kembali menghidupkan dan mencari investor-investor baru luar negeri,” tambahnya. 

Kemudian lanjutnya, terkait dana CSR yang tiadakan itu memang benar, namun itu terpaksa dilakukan jadi bukan ditiadakan tetapi sangat tidak cukup untuk mengakomodir 13-14 desa yang ada dalam binaan perusahaan.

“Kalau dulu keluar uang itu miliaran sekarang cuman ratusan saja untuk digunakan setahun, belum lagi setiap hari itu ada permintaan dari masyarakat untuk pengobatan anak-anaknya, apalagi disaat hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Adha saja sebulan langsung habis uang, tidak terakomodir, makanya kami bilang ini perusahaan sedang sakit,” ungkapnya dengan tegas.

Selain itu, perusahaan seperti PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT. Patra Badak Arun Solusi (PBAS), itu mereka sebenarnya ada banyak projek yang sebenarnya mereka baru mau memulai, tetapi sudah tergoyang, ia meyakini pemerintah pusat juga akan merasa ragu.

“Hari senin Jakarta datang pihak pusat untuk melihat masa aksi dan sekaligus melihat apakah ini akan lanjut atau tidak, dari pusat Persero akan melihat kejadian demo itu,” katanya.

Iskandar mengatakan kisruh yang terjadi itu sebenarnya ini hanya miskomuniaksi antara masyarakat dan pihak perusahaan.

“Hal itu terjadi karena jarang ketemu saja sebenernya, ada kesibukan masing-masing, perusahaan juga harus mengakomodir permintaan-permintaan karena Covid-19, semua anak perusahaan itu harus siap dengan anggaran yang dipotong habis-habisan,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda