Terjadi Kebakaran, PMI Banda Aceh Salurkan Bantuan ke Dayah Babul Maghfirah dan Warga
Font: Ukuran: - +
PMI Kota Banda Aceh menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako dan hygiene kit kepada Dayah Babul Maghfirah dan warga di Kecamatan Darul Imarah. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian PMI terhadap korban kebakaran. [Foto: dok. PMI BNA]
DIALEKSIS.COM | Aceh - PMI Kota Banda Aceh menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako dan hygiene kit kepada Dayah Babul Maghfirah dan warga di Kecamatan Darul Imarah. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian PMI terhadap korban kebakaran.
Diketahui, Dayah Babul Maghfirah di Kecamatan Kuta Baro mengalami kebakaran pada Kamis (25/1/2024). Kejadian itu menghanguskan satu blok bangunan berkontruksi semi permanen yang dijadikan sebagai asrama putri. Selain itu, kebakaran juga terjadi di Gampong Ulee Lhueng, Kecamatan Darul Imarah, pada Rabu (24/1/2024). Kejadian ini mengakibatkan satu unit rumah rusak berat.
Ketua PMI Kota Banda Aceh Ahmad Haeqal Asri menyerahkan secara langsung bantuan masa panik kepada pihak Dayah Babul Maghfirah dan Safwan, warga yang rumahnya terbakar. Selain PMI, SKPK dan SKPA terkait juga terlihat dilokasi menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran.
Haeqal mengatakan, PMI Kota Banda Aceh menyalurkan bantuan masa panik dan hygiene kit dengan maksud membantu meringankan beban korban kebakaran. Dalam kesempatan itu, Haeqal juga menyampaikan rasa empati atas musibah yang dihadapi korban kebakaran.
“Musibah ini terjadi karena kehendak Allah. Kita tidak ingin ini terjadi, tapi kalau kita sabar, insyaallah nanti akan diganti dengan yang lebih baik,” ujar Haeqal kepada Safwan saat menyalurkan bantuan di kediamannya.
Haeqal berpesan, kejadian kebakaran yang menimpa Dayah Babul Maghfirah dan rumah Safwan bisa menjadi alaram peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat berada dan meninggalkan rumah. Diantara pencegahan dari kejadian kebakaran, lanjut Haeqal, bisa dengan memperhatikan penggunaan kompor gas, mengecek kabel listrik secara berkala untuk mengantisipasi konslet arus listrik, dan sebagainya.
“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tetap waspada dan tetap berhati-hati. Musibah bisa datang kapan saja,” ujar Haeqal. [*]