Beranda / Berita / Aceh / Target Rumah Duafa RAPBA 2022 Sebanyak 3.256 Unit, Ini Kata GeRAK Aceh

Target Rumah Duafa RAPBA 2022 Sebanyak 3.256 Unit, Ini Kata GeRAK Aceh

Jum`at, 26 November 2021 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani. [Foto: IST] 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Target pembangunan rumah duafa dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA) 2022 sebanyak 3.256 unit, lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Pemerintah Aceh akan memfokuskan pembangunan rumah duafa pada tahun 2022. Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, mengatakan 2022 memang pada pengajuan awal rumah duafa sebanyak 3.256 unit, dengan asumsi tertangani pada 2021 sekitar lebih kurang 5.000 unit.

Namun dengan berbagai dinamika yang terjadi sampai tidak adanya perubahan 2021, akhirnya rencana tersebut batal. Artinya tahun depan pemerintah akan fokuskan pembangunan pada 2022.

Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani menjelaskan, jika mengacu pada proses dan tahapan perencanaan penganggaran APBA harusnya usulan untuk kegiatan rumah dhuafa harus lebih tinggi dibandingkan dengan usulan yang diusulkan hari ini dalam RAPBA 2022.

"Karena jumlah kebutuhan pasti akan lebih banyak setiap tahun. Apalagi jika merujuk pada rasio angka kemiskinan hari ini Aceh lebih tinggi," ucapnya kepada Dialeksis.com, Jumat (26/11/2021).

Untuk itu, kata dia, usulan yang diusulkan sebanyak 3.256 unit ini tidak cukup dan tidak sebanding dengan rasio angka kebutuhan untuk rumah masyarakat miskin yang angkanya hampir 8000 unit.

Menurut Askhalani, harusnya tahun ini ditampung dalam APBA minimal diatas 5000 unit, karena sudah sejak 2018 pembangunan rumah untuk bantuan duafa tidak dilakukan pembangunan oleh pemerintah Aceh melalui APBA.

"Jika melihat pada fakta, dapat diduga bahwa usulan kegiatan rumah dhuafa oleh Pemerintah Aceh tidak berlandaskan pada urgensi dan kebutuhan publik," jelasnya lagi.

Tetapi, lanjutnya, lebih pada upaya meredam isu yang selama ini getol disuarakan oleh publik Aceh, atas kinerja Pemerintah Aceh yang tidak kooperatif terhadap kebutuhan publik.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda