Takengon Dideklarasikan sebagai Kota Kopi dan Pusat Riset Kopi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Takengon - Berbagai elemen pelaku kopi di Kabupaten Aceh Tengah mendeklarasikan Takengon sebagai Kota Kopi dan Pusat Riset Kopi Gayo, Minggu (8/12/2019).
Deklarasi ini dilakukan di kawasan wisata Bur Telege Kampung Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, dalam serangkaian kegiatan Desember Kopi Gayo.
"Dengan ini mendeklarasikan Takengon sebagai Kota Kopi dan Pusat Riset Kopi Gayo. Kami menyerukan kepada segenap pihak agar menyahuti Deklarasi Desember Kopi ini secara bersungguh-sungguh, demi mempertahankan kemuliaan kopi Gayo," demikian penggalan kalimat saat deklarasi dibacakan.
Deklarasi diucapkan oleh perwakilan dari unsur petani kopi, pengusaha kopi, seniman kopi, budayawan kopi, dan akademisi kopi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Dirjen Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup Bambang Supriyanto, dan dua Anggota DPR-RI asal Aceh yakni T Khalid dan Irmawan.
Panitia Desember Kopi Gayo Fikar W Eda mengatakan kegiatan tersebut selain untuk mengisi panen raya kopi di daerah itu juga bertujuan untuk mengkampanyekan kopi tidak hanya sebagai komoditi perkebunan dan perdagangan semata, tapi juga untuk menjadi komoditi pariwisata dan ilmu pengetahuan.
"Jadi Gayo ini jangan urus yang lain, kopi. Karena kopi ini yang terkenal, kalau danau kita urus ok, untuk orang lokal ok, tapi kopi ini orang internasional. Orang datang ke sini dari negara-negara lain bukan karena danau, tapi karena kopi," kata Fikar W Eda.
Desember Kopi Gayo berlangsung selama dua hari 7-8 Desember 2019 di tiga tempat di Kabupaten Aceh Tengah.
Di hari pertama kegiatan dilangsungkan di kebun sekaligus kedai kopi Gareli Kopi Indonesia di kawasan Pegasing Aceh Tengah.
Di tempat ini acara diisi dengan minum kopi bersama dan pementasan atraksi seni budaya Gayo serta pembacaan syair kopi oleh 50 penyair dari berbagai daerah di Aceh dan Sumatera Utara.
"Seniman ada dari Forum Sastrawan Deli Serdang, ada dari Sabang, ada dari Lhokseumawe, ada dari Banda Aceh," kata Fikar W Eda yang juga merupakan sosok seniman nasional dari Gayo.
Kemudian pada Sabtu malam, panitia menggelar dialog kopi di Kute Coffee Takengon dengan menghadirkan narasumber dari pihak-pihak terkait.
Kedai kopi yang satu ini juga telah menawarkan minum kopi gratis kepada para wisatawan selama sepekan dalam rangka mengisi Desember Kopi Gayo.
"Kami tawarkan minum kopi gratis selama sepekan di tempat kami mulai 2-8 Desember 2019," kata pemilik Kute Coffee Zam-Zam Mubarak.