kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Stok Obat Aman, Insentif Medis di RSU Datu Beru Tidak ada Persoalan

Stok Obat Aman, Insentif Medis di RSU Datu Beru Tidak ada Persoalan

Sabtu, 02 Maret 2024 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS COM| Takengon- Gusnarwin, Kepala RSUD Datu Beru Takengon menyebutkan, ketersediaan obat di RSU yang dikelolanya sampai saat ini tidak ada masalah, demikian dengan persoalan insentif tenaga medis.

Penjelasan itu disampaikan Gusnarwin sehubungan dengan ada pemberitaan sebuah media yang menuliskan obat di RSU itu krisis, dan insentif petugas sudah 15 bulan belum dibayarkan.

Menurut Gusnarwin dalam penjelasanya kepada media, Sabtu (02/03/2024), pihaknya harus meluruskan informasi yang dilansir sebuah media, karena tidak melakukan konfirmasi kepihaknya, sehingga bila salah pengertian di masyarakat.

Menurutnya, untuk stok obat pada RSUD Datu Beru tidak menjadi masalah dan pelayanan kepada pasien berjalan dengan lancar dan stok obat dalam kondisi aman.

“Memang diawal januari terkendala pemesanan obat akibat masih proses pengesahan administrasi, serta persyaratan lainya, namun kita tidak krisis obat seperti yang disebutkan, semuanya berjalan lancara,” kata Gusnarwin.

Demikian dengan persoalan pembayaran insentif jasa medis kepada Staf RSUD Datu Beru, tidak benar 15 bulan tidak dibayarkan. Insentif tenaga medis sudah terbayarkan sampai bulan november 2023.

“Sedangkan Insentif jasa medis untuk bulan desember 2023 kami masih menunggu pembayaran klaim layanan dari BPJS. Jika BPJS sudah membayarkan, maka pihak RSUD Datu Beru akan segera membayarkan insentif tersebut. Jadi tidak benar 15 bulan tidak dibayarkan,” jelasnya.

Gusnarwin mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat yang menyampaikan masukan untuk kemajuan RSU. Karena Rumah Sakit ini adalah milik bersama, sudah menjadi kewajiban bersama untuk menjaganya.

“Namun, alangkah baiknya demi tidak simpang siurnya informasi, sehingga menimbulkan salah pengertian di masyarakat, yang berdampak pada citra RSU, kiranya kritikan, saran dan informasi itu hendaknya diuji kebenaranya,” sebut Gusnarwin.

“Bila saran dan kritikan yang disampaikan itu benar dan untuk perbaikan ke depan, kami sangat berterima kasih, karena menandakan perhatian masyarakat untuk rumah sakit cukup bagus,” jelasnya.

Namun bila informasi yang disampaikan ternyata berbeda dengan keadaan lapangan, itu sangat disayangkan. Tidak ada salahnya untuk sebuah informasi ditanyakan kepada pihak yang berwenang di RSUD, agar tidak ada salah penafsiran, sehingga kenyamanan layanan tetap tercipta.

“Petugas di RSU senantiasa berupaya maksimal memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, karena itu bentuk pengabdian dalam melaksanakan tugas. Namun sebagai manusia tentunya ada silapnya, akan tetapi sebaiknya disampaikan dengan memberikan solusi demi kebersamaan kita,” jelasnya.

“Dalam memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat, namun ada pihak yang menyampaikan kritikan tidak sesuai di lapangan, walau satu sisi sangat disayangkan. Akan tetapi walau ada kritikan yang disampaikan, namun tidak sesuai dengan keadaan lapangan, kami sebagai petugas medis tetap memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat,” sebut Gusnarwin.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda