Sosok Safrizal Dimata Tokoh Masyarakat Bireuen, Punya Keinginan dan Mampu Berbuat
Font: Ukuran: - +
Reporter : fajri bugak
Alim Mufid anggota DPRK Bireuen pertama periode 1999-2004. [Foto: Dialeksis/fajri bugak]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Bagi masyarakat Bireuen sosok Dr. Drs. Safrizal Z.A., M.Si., yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) mempunyai nilai plus dari aspek ilmu Pemerintahan.
Berkat dedikasi dan loyalitas Safrizal pembentukan Pemerintahan Bireuen yang baru pisah dari Aceh Utara pada tahun 1999 mampu terwujud secara sempurna meski waktu yang diberikan oleh pusat sangat singkat.
Hal tersebut disampaikan oleh Alim Mufid anggota DPRK Bireuen pertama periode 1999-2004 mengulang kembali kisah saat bersama Dirjen Bina Adwil Kemendagri,Rabu, (2/2/2022) kepada Dialeksis.com.
"Saat itu tahun 1999 silam, beliau Pak Safrizal langsung mengajak kami ke Brastagi untuk menyusun kelengkapan Dewan disana. Kalau di Bireuen situasi tidak mendukung karena Konflik.Atas inisiatif Pak Safrizal kita pergi keluar daerah, akhirnya alat kelengkapan dewan pun terbentuk," kenang Alim Mufid.
Bireuen Sebagai Kabupaten baru saat itu sesuai aturan Undang-undang yang berlaku supaya diakui sebagai Kabupaten tentu semua kententuan harus dipenuhi.
"Pak Safrizal saat itu sebagai Sekcam Makmur tetapi jaringan beliau luas hingga ke pusat. Saya di Legislatif beliau di Eksekutif sama-sama bersinergi untuk Bireuen," kata ketua Fraksi Partai PAN kala itu.
Menurut pria yang dikenal sebagai salah satu tokoh Bireuen ini, ada satu kebiasaan yang jarang dimiliki oleh Birokrat tetapi dimiliki oleh Safrizal. Ialah sifat kemauan dan berbuat.
"Safrizal memang lain dari pada yang lain. Dia Safrizal selain punyai kemauan, kemauan tersebut ia lakukan dalam aksi nyata yaitu berbuat," kata Alim Mufid.
Saat itu tak mudah kerja di Pemerintahan, Aceh saat itu sedang konflik Bireuen yang masih tunduk ke Aceh Utara masuk dalam wilayah tak aman, hubungan dengan pihak GAM harus dijaga begitu juga hubungan dengan TNI harus dijaga."Safrizal mampu beradaptasi dengan dengan dua pihak yang sedang bertikai ini,"kata Alim Mufid mengenang.
Bagi Alim Mufid, sosok Safrizal sosok Birokrat yang teruji dalam memimpin sebuah daerah. "Beliau sudah teruji di Pemerintahan. Saat beliau sebagai Pj Gubernur Kalimantan. Kami tokoh-tokoh Bireuen ini ikut bangga. Orang yang pernah bertugas di Bireuen diberikan kepercayaan oleh Negara memimpin sebuah Provinsi yang berada diluar Pulau Jawa. Ini tentu sebuah prestasi yang sangat luar biasa," tutupnya.
Dr. Drs. Safrizal Z.A., M.Si., merupakan putra dari Zakaria Ali dan Ainun Yusuf. Ia menamatkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Banda Aceh. Usai itu Safrizal muda melanjutkan Pendidikan di STPDN Jatinangor, lanjut ke IIP Jakarta, dan juga mengambil program Doktoral di Jakarta. Pada pertengahan 2019, Putra Aceh kelahiran Banda Aceh 1970 tersebut menyelesaikan Pendidikan Doktor pada IPDN dengan prestasi yang membanggakan.
Safrizal mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dengan jabatan sebagai Lurah Kota Lhokseumawe tahun 1994. Ia kemudian menjadi Sekretaris Camat Kecamatan Makmur Kabupaten Aceh Utara tahun 1998. (Fajri Bugak)