Situasi Pandemi Terus Membaik, Tren Olahraga Bersepeda Dinilai Tidak Turun
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, dr. Masry, Sp. An. [Foto: For Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aktivitas olaharaga bersepeda sempat menarik perhatian masyarakat Indonesia dan menjadi tren di masa pandemi, banyak masyarakat yang memilih bersepeda sebagai olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh.
Meski kini tren bersepeda sedikit menurun namun orang yang melakukan aktivitas olahrga ini masih terbilang cukup banyak. Namun terdapat pendapat berbeda dari dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, dr. Masry, Sp. An.
[Foto: For Dialeksis]
Menurutnya, tren olahraga sepeda tidak menurun. Saat ini terdapat banyak event sepeda yang jauh lebih banyak, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera, mereka setiap weekend pasti ada event sepeda.
Hal itu, kata dia, membuktikan bahwa banyak orang yang menyukai dan hobby bersepeda. “Untuk di Aceh juga tidak sepenuhnya turun buktinya konsistensi yang saya lihat dan teman-teman saya senantiasa setiap hari bersepeda,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Senin (20/6/2022).
Contoh, lanjutnya, sekitar jalan Simpang 5 pada pukul 06:30 selalu ada kegiatan gowes sepeda dalam kota, dan di weekend ada long ride.
Sebagai pegiat olahraga bersepeda, ia kurang sependapat jika dikatakan tren sepeda turun. Tetapi, kata dia, dari sisi jumlah orang bersepeda tidak seperti dulu rutin setiap hari.
Hal itu bisa disebabkan karena kondisi dunia sudah semakin membaik dan dianggap tidak lagi pandemi, jadi orang-orang kembali kepada kesibukan dulu, seperti bekerja di kantor.
Kompetisi olahraga sepeda juga terus berkembang, kini banyak sekali event sepeda dalam bentuk tour. Contoh Tour de Aceh, bulan depan ada Tour de Samosir, Tour de Surakarta dan lainnya.
Menurut informasi yang ia peroleh, Aceh akan kembali menggelar tour sepeda. Bulan September nanti ada Tour de Lut Tawar yang diselenggarakan oleh Pemda Aceh tengah. Oktober ada Tour de Gayo.
Awal tahun depan kemungkinan di Bireuen ada gowes uphill, kemudian pertengahan tahun 2023 kembali digelar Tour de Aceh.
dr Masry mengungkapkan, kemungkinan besar event Tour de Aceh akan diselenggarakan oleh swasta bukan pembiayaan dari pemerintah.
“Karena tren event sepeda ini sudah lebih enak berjalan tanpa pembiayaan dari pemerintah, swasta murni. Insyaallah kita mampu dibuktikan kemaren di Tour de Gayo itu swasta tanpa pemerintah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sepeda sendiri memiliki bergam jenisnya tidak hanya bersepeda santai berkeliling kota atau komplek saja terdapat bergam jenis aktivitas mulai dari Downhill, MTB, BMX, dan Road bike.
Dan salah satu yang cukup populer di masyarakat adalah Road bike, Road bike sendiri adalah jenis sepeda yang biasa digunakan di aspal dengan permukaan yang halus, atau di lintasan khusus. (NOR)