kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Serangan Ribuan Lalat Resahkan Warga di Kemukiman Sapta Jaya

Serangan Ribuan Lalat Resahkan Warga di Kemukiman Sapta Jaya

Selasa, 11 Juni 2019 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Hendra
Ilustrasi.

DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Masyarakat tujuh kampung Kemukiman Sapta Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang, beberapa hari belakangan ini dilanda keresahan. Mereka terganggu akibat ribuan lalat yang menyerbu pemukiman warga setempat. Tidak sedikit warga yang mengalami mual-mual dan pusing akibat serangan ribuan lalat ini.

Sudah seminggu terakhir ini, rumah warga dipenuhi ribuan lalat. Kedatangan lalat-lalat itu diduga akibat keberadaan sejumlah kandang ternak ayam di sekitar pemukiman warga. Pasalnya, setiap kali menjelang panen ayam, rumah-rumah warga acap kali diserbu lalat.

"Ya resahlah banyak lalat. Mau makan sulit, tidur siang juga sulit karena banyak lalat," ucap Riyan, warga Kampung Suka Rahmat kepada wartawan.

Menurut pengakuan Riyan, serbuan lalat seperti ini bukan berlangsung kali ini saja, tapi sudah sejak dua tahun terakhir. Namun yang sekarang ini lebih parah jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Ada­pun tujuh kampung di Sapta Jaya yang dila­porkan terpapar wabah lalat yaitu Kampung Suka Rahmat, Suka Jadi, Suka Mulia, Suka Rakyat Jamur Labu, Ja­mur Jelatang dan Ingin Jaya. Mukim ini memang kerap terimbas hama lalat, karena di beberapa titik terdapat peternakan ayam potong.

Datok penghulu di salah satu kampung menjelaskan saat ini warga sudah mengajukan protes melalui salah satu datok penghulu untuk diteruskan ke camat. Dijawadlkan dalam waktu dekat ini, camat dengan pengelola peternakan akan melakukan pertemuan.

Dalam pertemuan nanti, warga berharap ada keputusan yang bersifat permanen agar pengelolaan peternakan ayam potong tidak lagi mengganggu warga.

"Warga tidak masalah dengan peternakannya, kan masih keluarga-keluarga juga yang punya. Tapi maunya dibersihkanlah. Jangan untung saja yang dipikirkan, kenyamanan dan kesehatan tetangga juga harus dipikirkan," tukasnya. (MHV)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda