Beranda / Berita / Aceh / Sepanjang 2022, BMA Salurkan Zakat dan Infak Rp137 Miliar

Sepanjang 2022, BMA Salurkan Zakat dan Infak Rp137 Miliar

Rabu, 11 Januari 2023 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Sepanjang tahun 2022, Baitul Mal Aceh (BMA) telah menyalurkan zakat dan infak mencapai Rp137 miliar dengan rincian zakat Rp71 miliar dan infak Rp65 miliar untuk 46.566 mustahik atau penerima manfaat zakat dan infak di seluruh kabupaten/kota se-Aceh.

"BMA telah menyalurkan dan mendayagunakan zakat tujuh senif, yaitu fakir Rp4,7 miliar untuk santunan bulanan 1.100 fakir dan senif miskin Rp34 miliar untuk santunan Ramadhan 13.500 keluarga miskin, bantuan insidentil, dan bantuan modal usaha ultra mikro. Senif miskin juga untuk program pemberdayaan zakat berbasis keluarga, bantuan penderita kanker, thalasemia, serta penyakit kronis lainnya," rinci Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal dalam keterangannya kepada media Dialeksis.com, Selasa (10/1/2023).

Senif lainnya yang disalurkan, yaitu amil Rp750 juta, muallaf Rp5,1 miliar berupa beasiswa penuh bagi anak muallaf dan bantuan pemberdayaan ekonomi muallaf. Senif gharimin Rp2,9 miliar sebagai bantuan korban bencana alam, bencana kemanusiaan, dan musibah bencana lainnya.

Selanjutnya, senif fisabilillah Rp1,1 miliar disalurkan untuk bantuan dana kegiatan seminar, diskusi dan syiar Islam, senif Ibnu Sabil Rp10 miliar untuk bantuan dana bagi orang terlantar dan kehabisan bekal, dan beasiswa penuh anak berkebutuhan khusus. 

“Zakat juga disalurkan Rp 12 miliar dari sumber zakat guru SMA, SMK, dan SLB yang dialokasikan secara proporsional kepada 23 kabupaten/kota di Aceh,” ujarnya.

BMA juga menyalurkan dan mendayagunakan infak ke sektor pemberdayaan ekonomi Rp49,4 miliar, yang mencakup program bantuan usaha individu dan kelompok, pelatihan dan magang menjahit, barbershop dan barista, serta bantuan pengembangan wakaf produktif Rp Rp894,96 juta. 

“Untuk sektor sosial Rp16,1 miliar untuk pembangunan 164 rumah fakir miskin,” pungkasnya. [BMA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda