kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sepanjang 2018 Kunjungan Wisman ke Sabang Naik Drastis

Sepanjang 2018 Kunjungan Wisman ke Sabang Naik Drastis

Sabtu, 02 Maret 2019 15:45 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Weh, Sabang di tahun 2018 meningkatn drastis. Dari catatan Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sabang mencatat, ada 29.827 wisatawan mancanegara sepanjang 2018 berkunjung ke Sabang, angka tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun lalu yakni, 2.981 orang.

"Kunjungan wisatawan mancanegara itu meningkat drastis ke Sabang, pada tahun 2018 total kunjungan 29.827 orang dan pada tahun 2017 jumlah kunjungannya, 2.981 orang," kata Kasisbudpar Sabang Faisal, Kamis (28/2/2019).

Data kunjungan wisatawan tersebut katanya, bersumber dari Departemen Perhubungan Jenderal Laut yakni, Kantor Admisnistrasi Pelabuhan Balohan Sabang yang rutin melayani penyeberangan dari, Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh-Sabang.

"Wisatawan mancanegara itu pada umumnya mengeincar destinasi wisata bahari yang tersebar diseluruh pelosok Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)," ujar Faisal.

Sebanyak dua kapal ferry jenis roll on-roll off atau Ro-Ro saban hari melayani penyeberangan enam trip dari dan ke Sabang-Banda Aceh.

"Khusus kapal ferry sebelumnya melayani dua trip pulang perge (Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya) dan sejak tahun lalu itu setiap hari ada enam trip penyeberangan," kata dia.

Ada pun jadwal penyeberangan Kapal Ro-Ro yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dari, Pelabuhan Balohan, Sabang, Trip I KMP Tanjung Burang pukul 07:30 WIB, Trip II KMP BRR pukul 10:30 Wib dan Trip III KMP Tanjung Burang pukul 15:00 WIB.

Kemudian, dari Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh, Trip I KMP BRR pukul 07:30 WIB, Trip II KMP Tanjung Burang pukul 10:30 WIB dan Trip III KMP BRR pukul 15:30 WIB.

KMP BRR berukan 911 gross tonnage (GT) menampung penumpang sebanyak 450 orang dengan muatan mobil campuran 25 unit serta 100 unit motor itu beroperasi melayani penumpang dan barang dari Banda Aceh ke Sabang, pascatsunami menghantam perairan Aceh pada 26 Desember 2004.

Selanjutnya, KMP Tanjung Burang yang berukuran 507 gross tonnage (GT) hanya mampu mengangkut penumpang sebanyak 200 orang dan mobil campuran 15 unit, ditambah sepeda motor roda dua 50 unit.

"Pemko Sabang terus melakukan promosi destinasi wisata bahari dan sejarah guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara agar ekonomi masyarakat Sabang bertumbuh kembang," ujarnya.

Objek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun internasional ketika berlibur ke Sabang di antaranya, penyelaman di atas permukaan laut (snorkling) di kawasan Pulau Rubiah serta menyelam di kedalaman 15 hingga 60 meter (diving) di Gampong (desa) Iboih, Sukakarya, Sabang.

Selain itu, para wisatawan juga bisa menikmati hamparan pantai pasir putih "Iboih dan Sumur Tiga" yang menghadap langsung ke laut lepas Samudera Hindia dan Selat Malaka. Selanjutnya monumen nasional Tugu Kilometer Nol Indonesia serta destinasi wisata heritagge lainnya seperti Benteng-Benteng Jepang.


Industri Pariwisata Dilirik WNA

Selain diminati oleh wisman, Sabang juga menjadi incaran investasi bagi sejumlah warga negara asing (WNA), Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sabang Anton Helistiawan melalui Kasi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian Said Azhar menyebutkan ada enam WNA yang memilik saham pada industri jasa pariwisata di Kota Sabang.

"Enam WNA yang juga sebagai tenaga kerja asing di Sabang. Mereka sebagai direktur, presiden komisaris pada perusahaan masing-masing," kata Said.

Keberadaan TKA tersebut di Kota Sabang kata dia sesuai Undang-undang keimigrasian dan mereka pemegang izin tinggal terbatas (ITAS) pada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sabang.

"Mereka menduduki posisi strategis karena sebagai pemodal. Kemudian, dua orang sebagai instruktur diving dan satu orang lainnya koki (chef)," jelas Said.

(Disbudpar Aceh)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda