Senyum Sumringah Anak Korban Banjir di Aceh Utara Dapatkan Seragam Sekolah dari PMI
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
Anak-anak di Aceh Utara terima seragam sekolah bantuan dari PMI. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Ketika air bah menerjang tanpa tanda menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Utara. Titik lokasi terparah terparah banjir per Januari 2023 dirasakan masyarakat di Kecamatan Langkahan, ketinggian air mencapai 3 meter.
Memang hari ini banjir sudah surut. Namun kekhawatiran dan duka mendalam masih dirasakan pasca banjir, belum lagi kerugian yang ditimbulkan karena harta benda.
Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Aceh Utara, sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, merendam pemukiman warga. Masing- masing Kecamatan Matangkuli, Langkahan, Samudera, Tanah Luas, Banda Baro, dan Pirak Timu. Tercatat 45 desa terendam banjir dari 852 desa di Kabupaten Aceh Utara.
Kepala Desa Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Mansur, menyebutkan, daerah pedalaman itu memang kerap terendam banjir. Bersisian dengan aliran sungai.
“Kami memang dataran rendah, namun kali ini banjir terparah dari banjir dibandingkan banjir sebelumnya. Sehingga aktivitas warga terhenti masih disibukan membersihkan atau memperbaiki rumah rusak pasca banjir. Anak-anak pun masih belum bisa sekolah, baju sudah hanyut dibawa air banjir. Sekolah masih dalam pembersihan,” terang Mansur.
Pembersihan turut dibantu relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara dan juga TNI/Polri.
PMI Aceh Utara datang menyisir ke wilayah banjir terpencil di daerah itu untuk menyalurkan bantuan. Sebanyak 300 seragam sekolah di bagikan langsung oleh Ketua PMI Aceh Utara, Tantawi dan Wakil Ketua PMI Aceh Utara, Hendra Yuliansyah, kepada anak korban banjir di Kecamatan Langkahan, Kamis (26/1/2023).
“Kita serahkan untuk daerah terparah yaitu Leubok Pusaka, dan Buket Linteung, Kecamatan Langkahan. Kita tau, ketinggian air menutup atap rumah. Praktis perangkat sekolah sudah rusak, maka kita salurkan bantuan untuk murid SD,” kata Tantawi.
Penyerahan bantuan 300 paket seragam sekolah terdiri baju, rok, celana dan ta situ disaksikan oleh kepala desa dan kepala sekolah.
“Jangan dilihat nilai bantuannya, namun lihatlah bagaimana para relawan PMI berusaha meringankan beban warga korban banjir,” terangnya.
Disisi lain, Tantawi sudah meminta kepada seluruh ranting PMI dan relawan tetap siaga banjir. Pasalnya, data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhir-akhir ini curah hujan relatif tinggi di Aceh Utara.
“Maka, seluruh ranting PMI di Aceh Utara siaga banjir, lengkap bersama para relawan di masing-masing kecamatan. Kami terus bersama-sama pemerintah membantu masyarakat di Aceh Utara,” pungkasnya.[]