Senjata Mainan Laku Keras di Hari Raya Idul Fitri
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
[Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Langsa - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen bagi umat muslim diseluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia khususnya di Aceh. Bagi masyakarat Aceh yang kental akan adat budaya, ada banyak hal yang menarik yang bisa dibahas. Salah satunya “Bloe Bede bak Uroe Raya”.
‘Beude’ artinya senjata. Senjata yang dimaksud disin adalah senjata mainan yang menggunakan peluru plastik.
Salah satu pedagang senjata mainan di Kota Langsa, Raihan atau akrab disapa Ampon Chik ini mengatakan, barang dagangannya laku keras seiring berjalan waktu.
“Paling laku hari pertama lebaran, sekejap habis, ini sudah bongkar karton ke 6, satu karton isinya 120 senjata, varian isinya, dari senjata yang kecil, sedang, dan paling besar,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Rabu (4/5/2022).
Dia mengatakan, senjata yang dijualnya bisa dikategorikan aman untuk digunakan, karena tidak menggunakan peluru jenis karet.
“Kan ada yang karet juga, kalau kareta itu sakit sekali kalau kena badan, kalau inikan plastik, jarak tembaknya hanya 10-20 Meter itu paling jauh, terasa sakit jika masuk dalam jarak 10 Meter, ada juga yang lebih jauh dari itu cuma tidak saya jual ke sembarang orang,” sebutnya.
“Beragam saya jual, ada pistol, shotgun, sama yang besar juga, paling laku shotgun, kata anak-anak paling mudah dipakai,” sebutnya.
Menurutnya, walaupun senjata ini tergolong aman untuk digunakan, namun bisa membahayakan juga. “Bisa bahaya juga, walaupun bukan peluru karet, plastik ini kena sakit juga kalau jarak tertentu, dan bisa berbahaya kalau kena di titik tertentu, jadi berbahaya juga,” katanya.
“Jadi yang beli rentan anak-anak diumur 12-16, 17-seterusnya ada juga, cuma tidak banyak hanya 1-5 orang saja,” sebutnya. [ftr]