Beranda / Gaya Hidup / Sukses Video Game Diangkat ke Layar Lebar, Apa Saja?

Sukses Video Game Diangkat ke Layar Lebar, Apa Saja?

Minggu, 13 Maret 2022 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

lustrasi pemain gim mobile - Samsung.com


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pasar Segmen Video Game di Indonesia Diprediksi Tembus US$1,06 Miliar", Klik selengkapnya di sini: https://teknologi.bisnis.com/read/20200713/564/1265103/pasar-segmen-video-game-di-indonesia-diprediksi-tembus-us106-miliar.

Author: Lukas Hendra TM

Editor : Mia Chitra Dinisari


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:

Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS

iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


DIALEKSIS.COM | Gayahidup - Katanya video game yang diadaptasi ke layar lebar sudah pasti gagal. Contohnya sudah banyak, mulai dari Dead Or Alive (DOA), Super Mario Bros, dan yang paling parah Tekken. Judul yang terakhir ini pendapatannya bahkan sangat jauh di bawah biaya produksi.

Kebingungan sineas untuk memilih antara membuat film yang patuh terhadap game atau membuat cerita semenarik mungkin akhirnya justru melahirkan naskah yang tak berbobot. Apalagi jika dana yang ada tak cukup untuk mewujudkan special effect sekeren game-nya. Jadilah film yang gagal total dari segi pendapatan maupun kritik.

Tetapi tidak semua adaptasi video game terkutuk gagal, kok. Judul-judul film ini diterima penonton. Memang kebanyakan tidak mendapatkan penilaian di atas rata-rata dari para kritikus. Tetapi setidaknya berhasil meraup pendapatan yang tinggi.

1. Prince of Persia: Sands of Time

Prince of Persia: Sands of Time yang dibintangi oleh Jake Gyllenhaal dan Gemma Arterton merupakan adaptasi layar lebar video game berjudul sama. Game dirilis Ubisoft pada tahun 2003, sementara filmnya dilempar ke pasaran pada tahun 2010.

Film menceritakan tentang Dastan, pangeran yang di game tak diberi nama dalam menaklukkan kota Alamut. Dalam sepak terjangnya, Dastan didampingi oleh Putri Farah yang berganti nama menjadi Tamina.

Sebelum dikalahkan oleh Warcraft, Prince of Persia: Sands of Time menjadi film adaptasi video game dengan pendapatan tertinggi di dunia. Film berhasil meraup pendapatan $336 juta dari biaya produksi sekitar $200 juta. Penilaian dari kritikus dan penonton pun lumayan.

2. Warcraft

Warcraft merupakan film fantasi produksi 2016 yang diangkat dari video game berjudul sama. Seperti game-nya, adaptasi layar lebar juga mengangkat kisah peperangan manusia dan kaum Orc. Latar yang digunakan juga masih sama, yaitu Draenor dan Azeroth.

Warcraft berhasil meraup pendapatan global $430, menjadikannya salah satu film adaptasi video game dengan penghasilan tertinggi sepanjang masa. Sampai saat ini, Warcraft masih menjadi satu-satunya film adaptasi video game dengan pendapatan mencapai $400 juta.

3. Tomb Raider

Sosok jagoan seksi Lara Croft memang terbukti influential. Saking besarnya pengaruh karakter fiktif ini, nama Lara Croft sampai masuk daftar tokoh paling berpengaruh dan sempat menghiasi sampul majalah pula.

Film-film yang diadaptasi dari video game petualangan arkeolog piawai ini juga selalu sukses. Lara Croft: Tomb Raider yang dibintangi Angelina Jolie sempat menjadi adaptasi video game paling sukses sebelum dikalahkan oleh Prince of Persia: Sands of Time.

Sementara itu, reboot Tomb Raider yang digawangi Alicia Vikander sebagai Lara Croft juga diterima pasar maupun kritikus dengan cukup baik. Film tersebut mampu menutup anggaran sebesar $106 juta dengan pendapatan box office $274,7 juta.

4. Mortal Kombat

Mortal Kombat mengisahkan perjalanan Liu Kang, Johnny Cage, dan Sonya Blade dalam mengalahkan si penyihir jahat, Shang Tsung. Pertarungan ala turnamen yang menjadi ciri khas game juga diselipkan di dalam film.

Kritik menyebut Mortal Kombat sebagai film dengan lokasi dan efek yang sedap dipandang, namun disajikan dengan dialog, akting, dan plot yang nggak banget. Walaupun begitu, film produksi tahun 1995 itu termasuk salah satu adaptasi game paling laris hingga saat ini. Dari total biaya produksi $18 juta, Mortal Kombat berhasil meraih pendapatan $122 juta.

Sayangnya kesuksesan finansial tidak diikuti oleh sekuelnya, Mortal Kombat: Annihilation. Film kedua itu bahkan disebut jauh lebih buruk oleh para penonton dan kritikus. Untunglah, reboot Mortal Kombat (2021) lebih bisa diterima oleh penonton dan kritikus film.

5. Resident Evil

Resident Evil dan lima sekuelnya jelas tak pernah gagal di pasaran, setidaknya dari segi pendapatan. Dari total anggaran $290 juta, seluruh film yang dibintangi oleh Milla Jovovich itu mampu meraup $1,2 miliar. Benar-benar angka yang fantastis.

Resident Evil diangkat dari game survival horror buatan Capcom. Menceritakan sepak terjang Alice untuk bertahan hidup di tengah kota yang dikuasai zombie dan berkembang menjadi perjuangan Alice untuk menghancurkan Umbrella Corporation, perusahaan yang menjadi biang keladi wabah zombie.

Tokoh Alice yang diperankan Jovovich sebenarnya tidak ada di dalam video game, tetapi karakter yang benar-benar jadi jagoan di permainan seperti Jill Valentine, Chris dan Claire Redfield, serta Carlos Olivera juga muncul di film.

6. Need for Speed

Diangkat dari video game berkonsep balap mobil, Need for Speed merupakan salah satu film adaptasi video game yang membuat pendapat penonton terpecah.

Film ini dicela habis-habisan oleh kritikus. Walaupun begitu, kebanyakan penonton bisa menerima adaptasi layar lebar Need for Speed dengan baik. Penghasilan yang berhasil didapatkan pun tak bisa disebut minim. Dari budget $66 juta, film Need for Speed meraih $203 juta.

7. Silent Hill

Silent Hill adalah film horor yang didasarkan pada survival game berjudul sama dari Konami. Filmnya menceritakan tentang seorang ibu yang harus berhadapan dengan sekte sesat penuasa Silent Hill untuk menyelamatkan putrinya.

Silent Hill masuk dalam daftar sepuluh besar film adaptasi video game terlaris versi Box Office Mojo. Film ini berhasil meraup pendapatan $46.982.632 di Amerika Serikat saja, berada di belakang Resident Evil: Extinction.

Silent Hill diikuti sekuel berjudul Silent Hill: Revelation yang berlatar 6 tahun setelah film pertama. Sekuel ini tidak diterima sebaik film pertama. Namun, Christophe Gans yang menyutradarai film pertamanya menyatakan tertarik untuk memproduksi film Silent Hill lagi.

8. Hitman

Selanjutnya, ada Hitman yang diadaptasi dari video game berjudul sama yang dikembangkan IO Interactive. Ceritanya fokus pada Agent 47, seorang pembunuh profesional dengan kemampuan luar biasa yang 'diciptakan' oleh International Contract Agency. Film Hitman dibintangi oleh Timothy Olyphant sebagai Agent 47. Film ini juga dibintangi oleh Olga Kurylenko sebagai Nika Boronina.

Film ini berhasil melipatgandakan anggaran produksi sebesar $24 juta menjadi pendapatan $101,3 juta. Produksi sekuelnya sempat direncanakan, tapi batal diproduksi. Sebagai gantinya, Hitman di-reboot lewat film Hitman: Agent 47 dengan bintang Rupert Friend sebagai Agent 47.

9. Uncharted

Terakhir ada Uncharted, film yang baru-baru ini merajai box office dunia di awal tahun. Film ini diangkat dari franchise game Uncharted dari PlayStation dan sudah dipastikan bakal dibuatkan sekuel karena kesuksesan finansial yang berhasil diraihnya.

Uncharted menceritakan petualangan Nathan Drake (Tom Holland), seorang pemburu harta muda yang berusaha menemukan harta karun peninggalan Magellan bersama Victor Sullivan (Mark Wahlberg).

Franchise game Uncharted sendiri dimulai dengan Uncharted: Drake's Fortune dan empat game lainnya. Ini belum termasuk spin-off berjudul Uncharted: Fight for Fortune dan Uncharted: The Lost Legacy. Itulah deretan video game yang sukses diangkat ke layar lebar. Kita tunggu saja, game-game mana lagi yang bakal segera naik ke bioskop?

[merdeka.com]

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda