Sejak 5 Tahun Terakhir, Sektor Pertanian Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi Terbesar di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Acara pelatihan jurnalisme ekonomi bisnis. [Foto: Dialeksis/AR]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Indonesia selenggarakan Edukasi Kebanksentralan, CIKUR, QRIS, dan Pelatihan Jurnalisme Provinsi Aceh Tahun 2021 di Hotel Mata Ie Resort, Sabang. Kegiatan itu berlangsung dari tanggal 25-27 Oktober.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Achris Sarwani mengatakan pertumbuhan ekonomi tumbuh positif meski di bawah pertumbuhan ekonomi Sumatera dan Nasional.
Achris juga menyampaikan perekonomian Aceh berdasarkan lapangan usaha masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian dan perdagangan. Disisi pengeluaran lanjutnya, konsumsi rumah tangga, Investasi, dan konsumsi pemerintah mendominasi Anggregate Demand.
"Data pertumbuhan ekonomi yang dimaksud ya tentunya untuk kesejahteraan masyarakat," ucapnya pada Selasa (26/10/2021).
Achris juga menyebutkan inflasi Aceh menunjukkan tren penurunan. Pada kurun waktu 2018-2019 inflasi berada di bawah tingkat Nasional. Komoditas bahan makanan masih menjadi penyumbang utama inflasi di Aceh. Diantaranya komoditas ikan tongkol, cabai merah, cumi-cumi, dan bawang merah.
"Semenjak Covid-19 tingkat konsumen lebih menurun, kita yakin kondisinya akan lebih baik, ekxpetasinya juga akan mengalami kebaikan," ujarnya lagi.
Ia juga menambahkan bahwa sektor pertanian menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Aceh dalam 5 tahun belakang mencapai 30,77%.
Tidak hanya itu, disusul juga sektor perdagangan 15,2%, administrasi pemerintahan 11,54%, konstruksi 9,3%, industri pengolahan 5,37%, dan pertambahan capai 5,25%.
"Untuk saat ini dominasi tertinggi masih diduduki oleh sektor pertanian dan perdagangan," pungkasnya.