Safrizal Minta Mahasiswa Aceh Jadi Duta Perilaku Perubahan Disiplin Prokes
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
Tangkap Layar [Dok. Alfi Nora/Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Data per 7 Februari 2021 yang dihitung selama 7 hari terakhir perilaku menegur atau mengingatkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
Jumlah kumulatif orang yang ditegur 3M berdasarkan lokasi kerumunan di Pasar (4.235.979) Jalan Umum (1.525.410) Lainnya (1.367.267) Kantor (1.237.141) dan Rumah (465.375).
Jumlah orang yang ditegur berdasarkan wilayah diantara Bali, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, Aceh masuk 3 besar daerah yang jumlah orangnya ditegur dalam perilaku 3M artinya penegakan hukum berjalan baik dan masif. Fakta masih banyak orang yang melanggar protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan oleh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Wakasatgas Nasional Covid-19, Dr Safrizal ZA dalam Kuliah Umum secara virtual yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK), Senin (15/2/2021).
Kuliah Umum yang bertemakan "Aktivitas dan Kontribusi Mahasiswa Dalam Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana di Era New Normal Pandemi Covid-19", Safrizal meminta mahasiswa kepada pihak civitas akademika untuk membantu pemerintah daerah dalam asisten teknokratis rencana aksi penanganan covid-19 dan memperkuat disaster enterpreneurship.
Konversi kuliah kerja nyata/praktek kerja lapangan untuk menjadi volunteer Satgas covid di daerah/tempat masing-masing.
“Mahasiswa harus mengambil peran dan tanggung jawab sosial sebagai agent of change sebagai duta perilaku perubahan disiplin protokol kesehatan,” ujar Safrizal yang juga merupakan Pj Gubernur Kalimantan Selatan.
Safrizal mengatakan, Covid-19 itu tidak obat tetapi dengan meningkatkan imunitas tubuh seperti minum setiap hati, berjemur di bawah sinar matahari setiap jam 11 pagi bisa mematikan virus dan tidak boleh stress.
Menurutnya, mahasiswa bisa menjadi komunikator dan mayoritas masyarakat lebih banyak yang percaya kepada mahasiswa dari pada dengan pemerintah. Oleh sebab itu, ia menantang mahasiswa untuk ikut andil dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan di masyarakat.