Rumor Harimau Bikin Pengelola Wisata Rugi, Ini Respon BKSDA Aceh
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi harimau.[Foto: iStockphoto/Ondrej Prosicky]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pengusaha objek wisata kolam pemandian alam Hill Side di Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Teuku Darmawan, menyayangkan beredarnya berita di media sosial (medsos) tentang adanya jejak kaki harimau beberapa minggu lalu. Pasalnya, imbas rumor itu akses jalan ke kawasan wisata tersebut ditutup sementara.
Wawan, sapaan akrab Teuku Darmawan, meminta pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk memberikan sosialisasi agar masyarakat yang berada di lingkungan pinggiran gunung Mata Ie tidak merasa was-was dengan munculnya si 'raja hutan' itu.
"Saya selaku pemilik objek wisata turut prihatin dengan tidak adanya tindak lanjut atau tanggap terhadap munculnya hewan yang menakutkan bagi masyarakat tersebut," ujarnya.
Dengan adanya pemberitahuan penutupan sementara jalan bagi pengunjung ke objek wisata membuat pengelola merasa dirugikan karena sudah tentu berdampak ke kunjungan wisatawan. Di sisi lain tidak ada kejelasan apapun dari instansi terkait.
Di lokasi terpisah, Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata menyampaikan, pihaknya banyak mendapat pertanyaaan terkait kabar tersebut apakah betul harimau atau binatang lain seperti anjing hutan. Namun, kata dia, dari hasil foto sementara ada perbedaan tapak dan kukunya.
"Kita pastikan bukan harimau tapi sejenis anjing hutan, karena kukunya beda," sebutnya seraya menambahkan pihaknya kini sudah memasang kamera jebak dan nantinya akan terekam apakah benar harimau atau anjing liar.
"Kita harapkan juga masyarakat dapat menerima informasi yang benar sehingga tidak resah dan tetap melakukan aktifitas," tandasnya. [*]