DIALEKSIS.COM | BANDA ACEH - Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Rahmadi, SKM, membantah bahwa pihaknya telah menelantarkan salah seorang pasien yang bernama Samsul saat berada di IGD rumah sakit tersebut.

"Tidak benar kami telah menelantarkan pasien dan semua yang kami lakukan telah sesuai dengan SOP tindakan medis, jadi kalau ada yang mengatakan rumah sakit kami telah menelantar pasien, maka tidak benar," ujar Rahmadi.

Rahmadi menambahkan, awalnya pada Senin (10/12) pasien tersebut mendatangi ruang IGD melalui pintu belakang dan diantar oleh keluarganya, dengan menggunakan kursi roda langsung diarahkan ke meja dokter yang sedang jaga.

Saat waktu yang bersamaan maka datang pasien rujukan dari Rumah Sakit Kesdam, dengan kondisi penurunan kesadaran dan ketika pasien berada di ruang resusitasi kondisi pasien tersebut juga semakin mengalami penurunan.

"Waktu itu dokter jaga kami sedang menangani pasien yang dirujuk dari Rumah Sakit Kesdam itu, karena kondisinya memang sedang kritis. Saat dokter jaga itu melayani pasien yang bernama Samsul, maka diputuskan prioritas ketiga," tutur Rahmadi.

Tambahnya, dokter jaga tersebut juga sempat menjelaskan tentang kondisinya, bahwa ada pasien yang harus ditangani segera karena kondisinya kritis dan meminta untuk bersabar, namun tidak lama kemudian pasien bernama Samsul, menaikkan kaki ke atas meja dokter sambil menendang monitor tensi , serta sengaja menjatuhkan diri dari kursi roda.

"Maka ini bukan ditelantarkan dan itu tidak benar sama sekali, semua tindakan medis yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur. Bahkan dokter jaga di ruang IGD telah menjelaskan kondisinya," katanya. (a)