kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / RSUDZA dan Kyriad Muraya Hotel Tandatangani MOU Tangguh Peduli Covid-19

RSUDZA dan Kyriad Muraya Hotel Tandatangani MOU Tangguh Peduli Covid-19

Selasa, 21 Juli 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Wakil Walikota Banda Aceh, H. Zainal Arifin (Kiri), General Manager Kyriad Muraya Hotel Aceh, Bambang Pramusinto (Tengah) dan Direktur RSUDZA, Dr.dr. Azharuddin (Kanan) melakukan foto bersama usai penandatangan MOU antara RSUDZA dan Kyriad Muraya Hotel di Ruang Meeting Kyriad, Selasa (21/7/2020). [Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com].

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Sebagai hotel tangguh peduli Covid-19,  Hotel Kyriad Muraya Aceh menandatangani MOU kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA).

Tanda tangan kerjasama  ini berlansung di Ruang Meeting Kyriad, Banda Aceh, Selasa (21/7/2020). 

General Manager Kyriad Muraya Hotel Aceh, Bambang Pramusinto mengatakan, dengan adanya MOU antara RSUDZA dan Kyriad ini dapat mencegah penyebaran Covid-19 para tamu maupun pegawai hotel.

“MOU ini menjadi modal dasar kita untuk mengantisipasi bilamana nanti dijumpai tamu yang terindikisasi temperatur suhu tubuhnya tinggi, kita bisa langsung memanggil tenaga medis RSUDZA untuk datang menjemput,” kata Bambang.

Bambang  berharap karyawan dan para tamu hotel tetap aman dari penyebaran Covid-19.

“Jangan nanti tamu yang datang membawa bencana. Sehingga tamu-tamu yang datang dari luar Aceh, terutama dari zona merah, kita memastikan akan meminta rapid test mereka dulu,” ungkapnya.

Sementara itu Direktur RSUDZA, Dr. dr. Azharuddin mengatakan, RSUDZA memastikan tamu hotel atau siapapun yang menjalani pengobatan dan perawatan di rumah sakit milik pemerintah itu aman dan nyaman.

“Kita memastikan baik tamu hotel maupun lainnya saat berobat ke ZA mereka aman dan nyaman, karena ZA sendiri telah mengikuti standar-standar protokol kesehatan dan tetap konsisten,” kata Azhar.

Ia mengatakan, bahwa hal tersebut penting dilakukan. Sebab, ketika masyarakat dari luar daerah yang hendak berkunjung ke Banda Aceh dan ingin memastikan aman atau tidaknya tempat yang akan ditinggali.

“Jadi kesepakatan itu kita lihat apabila ada tamu yang ke Banda Aceh dan menginap di satu hotel dan melihat ada tanda gejala kesehatan, kita ZA proaktif menanggapinya,” pungkas Azhar.(IDW).


Keyword:


Editor :
Indra Wijaya

riset-JSI
Komentar Anda