Refleksi Kisah Nabi Ibrahim untuk Membangun Keluarga Harmonis
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Direktur PKBI Provinsi Aceh, Eva Khovivah. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kiat membangun keluarga yang harmonis bisa dipelajari di mana saja, termasuk dari kisah Nabi Ibrahim ketika Allah Swt memerintahkan untuk mengurbankan Nabi Ismail.
Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Aceh Eva Khovivah menyatakan, kisah keluarga Nabi Ibrahim bisa dijadikan refleksi untuk membangun keluarga yang harmonis di era kekinian.
Soalnya, kata dia, keluarga Nabi Ibrahim adalah contoh dari keluarga pada umumnya, dan keteguhan hati Nabi Ibrahim selaku kepala keluarga saat hendak menjalankan perintah Allah Swt patut diteladani oleh semua ayah yang ada di dunia ini.
“Ini adalah contoh keteladanan untuk keluarga masa kini, harus kita ikuti dan pedomani. Seorang ayah yang berteguh hati dan mau mengurbankan anaknya ketika diperintahkan oleh Allah Swt,” ujar Eva kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Rabu (13/7/2022).
Dalam konteks kekinian, menurut Eva, pedoman yang wajib diteladani dari keluarga Nabi Ibrahim ialah bagaimana menciptakan kerukunan kekeluargaan yang dibangun berbekal dengan komunikasi harmonis antara orangtua dengan anak.
Eva menambahkan, intensitas dalam komunikasi, baik antara orangtua dengan anak atau anak dengan orangtua adalah pucuk utama keharmonisan dalam rumah tangga. Efektifnya komunikasi dua arah mampu melahirkan keadaan tentram dalam sebuah keluarga, jauh dari kata kegetiran maupun ketegangan.
“Saya merefleksikan kisah keluarga Nabi Ibrahim dari bagaimana efektifnya komunikasi yang terjadi antara Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar,” ungkapnya.
Momentum Idul Adha
Momentum liburan Idul Adha, menurut Eva juga bisa dimanfaatkan oleh keluarga untuk kembali mengakrabkan hubungan yang renggang dengan cara bersilaturahmi.
Ia mengatakan, momen Idul Adha mesti dinikmati dan disyukuri karena bisa berkumpul dengan keluarga besar, apalagi bagi anggota keluarga yang selama ini terpisah jarak karena merantau atau dipisahkan waktu karena pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Di samping itu, Direktur PKBI Provinsi Aceh ini juga menyatakan kalau liburan bersama sanak famili merupakan langkah yang tepat dalam upaya mengakrabkan hubungan anggota keluarga.
“Liburan Idul Adha walaupun nggak selama liburan Idul Fitri tetap menjadi momen yang harus dinikmati dan disyukuri bersama keluarga,” ungkapnya.
Menuju Keluarga BertanggungJawab
Eva Khovivah menyatakan, untuk menuju sebuah keluarga yang harmonis dan bertanggungjawab, selama prosesnya juga dibarengi dengan berbagai tantangan.
Bagi Eva, tantangan ini sukar dilalui jika sesama anggota keluarga, antara satu sama lain saling tertutup. Menurutnya, tantangan tersebut bisa dipatahkan apabila interaksi anggota inti dari keluarga saling terbuka dan mau kooperatif dalam berkomunikasi.
“Kalau dalam keluarga sudah jarang ketemu, sudah jarang komunikasi, maka sudah kering sekali makna sebuah keluarga,” pungkasnya. [AKH]