kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Realisasi Dana Desa Meunasah Krueng Peudada Bermasalah, Direktur BUMG: Entah Dikemanakan Uangnya

Realisasi Dana Desa Meunasah Krueng Peudada Bermasalah, Direktur BUMG: Entah Dikemanakan Uangnya

Rabu, 11 Maret 2020 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal

Pengerasan jalan tahun anggaran 2019, tetapi baru mulai dikerjakan, Selasa (10/3/2020). [Foto: Fajrizal/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Realisasi Dana Desa APBG Gampong Meunasah Krueng Kecamatan Peudada Tahun 2018 dan 2019 dilaporkan bermasalah.

Permasalah Dana Desa di gampong tersebut mulai dari realisasi anggaran 2019 belum terealisasi seratus persen dan alokasi anggaran untuk BUMG.

Mengenai Badan Usaha Milik Desa (BUMG) berdasarkan Dokumen APBG yang diperoleh Dialeksis.com pihak Gampong pada APBG 2018 dan 2019 sudah mengalokasi anggaran untuk BUMG, namun anggaran tersebut tidak dintranfer ke dalam rekening BUMG

"Di APBG Tahun 2018 ada alokasi anggaran untuk BUMG sebanyak Rp 50 juta. Namun uang tersebut setelah ditarik dari kas desa, tidak dikirim ke rekening BUMG. Tahun anggaran  2019 ada juga alokasi anggaran untuk BUMG sebanyak Rp 65 juta, setelah ditarik dari kas desa, uang tersebut juga tidak dikirim ke rekening BUMG. Entah dikemanakan uang tersebut," ungkap M. Azhar Direktur BUMG Gampong Meunasah Krueng, Selasa (10/3/2020) saat dikonfirmasi Dialeksis.com.

Menurut pria yang akrab dipanggil Yah Cek itu, selaku Direktur BUMG Gampong sudah mempertanyakan perihal uang tersebut kepada Keuchik maupun aparatur gampong yang mengelola anggaran desa. Mengapa uang tersebut setelah ditarik dari kas desa tidak ditranfer ke buku rekening Bumdes.

"Jawaban Keuchik saat saya tanya. Uang tersebut sudah terpakai untuk kegiatan lain dan keperluan pergi Bimtek. Secara aturan saya rasa ini tidak boleh. Masa uang untuk BUMG dipakai untuk kegiatan lain," kata Yah Cek sambil mempertanyakan.

Sementara informasi lain yang didapatkan Dialeksis.com mengenai realisasi anggaran tahun 2019 sampai sekarang sudah memasuki tahun 2020 beberapa item kegiatan belum terealisasi seratus persen.

Di antara kegiatan pembuatan pembangunan rumah layak huni total anggaran Rp 105 juta, Pemasang Pavling Blok untuk halaman Meunasah total anggaran Rp 98 juta dan Pengerasan Jalan Lingkungan Pemukiman sebanyak Rp 135 juta.

Untuk menguji kebenaran informasi tersebut, Dialeksis.com meninjau langsung item kegiatan yang disebutkan di atas ke Gampong Meunasah Krueng, Peudada.

Sejauh amatan Dialeksis.com Pemasangan Pavling Blok di halaman Meunasah setempat, belum ada aktivitas pekerjaan apapun.

Begitu juga dengan kegiatan pembangunan rumah layak huni. Beberapa warga yang ditanya Dialeksis.com mengaku untuk pembangunan rumah layak huni anggaran Gampong belum dikerjakan.

Dari amatan Dialeksis.com hanya terlihat pekerjaan pengerasan jalan. Terlihat satu unit alat berat sedang beroperasi membuka jalan di sepanjang saluran irigasi gampong setempat.

Anehnya, padahal anggaran pengerasan jalan tersebut tertera di dokumen APBG 2019. Namun pekerjaannya baru dikerjakan hari ini Selasa 10 Maret 2020.

Hal ini sebagaimana diakui oleh Tuha Peut setempat, Fikri dan Pendamping Desa setempat Mirja. 

"Ia, baru hari ini dikerjakan. Tadi malam baru rapat. RAB terlambat selesai makanya hari ini baru dikerjakan," kata Fikri sambil mengakui bahwa anggaran pada pekerjaan tersebut anggaran tahun 2019.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pendamping Desa yang menaungi Gampong Meunasah Krueng, Mirja. 

Ia mengatakan selaku pendamping sudah memberikan masukan kepada Keuchik maupun perangkat Gampong setempat agar anggaran 2019 supaya dapat terealisasi semua sebelum masuk anggaran tahun 2020.

"Kita di pendamping sudah beberapa kali memperingatkan. Agar anggaran tahun 2019 dapat segera direalisasi. Selaku pendamping kami sudah bekerja sesuai aturan. Mengenai keterlambatan dalam realisasi dan soal anggaran Bumdes ditanyakan saja sama Keuchik," jelas Mirja.

Keuchik Meunasah Krueng Zakaria Abdullah sudah berusaha dikonfirmasi Dieleksis.com terkait persoalan ini. 

Dihubungi melalui telepon selulernya tidak aktif, begitu juga saat didatangi di Gampong Zakaria tidak berada di Gampong. Hingga berita ini diturunkan Dialeksis.com belum mendapatkan keterangan resmi dari Zakaria Abdullah. (Faj)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda