Rangkuman Catatan Penting BPS Aceh Selama Triwulan Pertama Tahun 2022
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Gedung BPS Aceh. [Foto: Serambinews.com/Farma Andiansyah]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh melalui rilis terbarunya juga menyertakan catatan penting yang terjadi selama triwulan I (Januari-Maret) tahun 2022 di Aceh.
Berdasarkan rangkuman catatan penting yang disampaikan oleh BPS Aceh pada triwulan I ialah sebagai berikut:
Pertama, data Kerangka Sampel Area (KSA) produksi padi pada triwulan I tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV tahun 2021, karena triwulan ini musim tanam sementara triwulan lalu musim panen, pergeseran puncak panen ke April dan Mei, karena beberapa daerah yang gagal tanam di akhir tahun akibat banjir.
Kedua, data Statistik Pertanian Holtikultura (SPH), produksi tanaman holtikultura mengalami peningkatan pada triwulan ini dibandingkan dengan triwulan lalu.
Ketiga, harga daging dan sembako meningkat menjelang puasa.
Keempat, data dari Kantor Pelabuhan Perikanan Kuta Raja, produksi ikan yang didaratkan pada triwulan ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan lalu dan triwulan yang sama di tahun lalu.
Kelima, pertambangan migas mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, karena tahun lalu PT Medco E & P Malaka sempat mengalami shut down beberapa waktu.
Keenam, data Dinas ESDM, tidak ada produksi pasir besi pada triwulan I 2022 ini dibandingkan triwulan IV 2021 lalu.
Ketujuh, data survei Industri Mikro dan Kecil (IMK), produksi Crude Palm Oil (CPO) dan kernel pada triwulan ini mengalami penurunan dibandingkan triwulan lalu dan produksi PT PIM mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kedelapan, harga/tarif listrik mengalami kenaikan.
Kesembilan, penjualan kendaraan pada triwulan ini mengalami penurunan karena terjadi kelangkaan stok pada awal tahun dan harga kendaraan mengalami kenaikan.
Kesepuluh, jumlah armada dan penumpang angkutan darat mengalami kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya, mobilitas keluar masuk barang dari luar Aceh lancar pada triwulan ini karena tidak ada pembatasan.
Sebelas, jumlah penerbangan dan penumpang angkutan udara mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu karena tahun lalu masih ada pembatasan sementara tahun ini lebih longgar.
Duabelas, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami peningkatan sangat signifikan dibandingkan tahun lalu karena tahun lalu masih terjadi PPKM/pembatasan sementara tahun ini lebih longgar.
Tigabelas, peralihan BBM premium ke pertalite terjadi perbedaan harga yang cukup signifikan.
Empatbelas, realisasi penyerapan belanja pemerintah baik pusat maupun daerah masih sangat rendah.
Limabelas, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami penurunan.
Enambelas, belanja modal pemerintah baik fisik maupun non fisik mengalami penurunan.
Tujuhbelas, impor barang terus meningkat, terutama komoditas penunjang pembangunan pembangkit listrik. [AKH]