kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Raih IPK Sempurna 4.00, Wisudawan Terbaik Unsyiah Ini Anak Buruh Bangunan

Raih IPK Sempurna 4.00, Wisudawan Terbaik Unsyiah Ini Anak Buruh Bangunan

Sabtu, 02 November 2019 22:42 WIB

Font: Ukuran: - +

Rizki Ramadhani meraih gelar S2-nya dengan IPK sempurna tanpa beasiswa, usai diwisuda, Sabtu (02/11/2019). [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gemuruh tepuk tangan menghiasi Ruang AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Sabtu (2/11/2019). Pasalnya salah seorang wisudawan yang dipanggil di sesi terakhir, untuk diberi plakat penghargaan oleh rektor dalam acara tersebut meraih nilai sempurna.

"Lulusan terbaik diraih oleh Rizki Ramadhani dengan IPK 4.00," kata pemandu acara disambut riuh tepuk tangan 1.105 wisudawan Unsyiah di gedung berlangsungnya prosesi wisuda.

Selain meraih IPK sempurna, Rizki juga menyelesaikan studinya di Prodi Magister (S2) Pendidikan Biologi terbilang singkat. 

Hanya menempuh 1 tahun 11 bulan saja, putri dari pasangan Burhanuddin dan Parmiaty ini berhasil diwisuda dengan gelar terbaik di kampusnya.

"Ayah hanya seorang buruh bangunan," kata Rizki dengan mata berkaca-kaca saat ditanyai profesi orang tuanya.

Lahir sebagai anak seorang buruh, tidak mematahkan semangat Rizki dalam meraih mimpinya. Selain kuliah tanpa beasiswa, ia juga mengajar di SDIT Al-Azhar Cairo Banda Aceh dan SMAN 2 Banda Aceh untuk membiaya kuliahnya di Pascasarjana Unsyiah.

"Bagi saya, sesutu yang dikerjakan dengan maksimal kelak mendapat hasil yang maksimal pula," kata Rizki.

Wanita kelahiran 25 Februari 1994 bercerita, selama kuliah ia sangat menjaga kedisiplinan dan berusaha untuk selalu fokus saat dosen memberikan perkuliahan.

"Saya kuliah sambil mengajar di sekolah, jadi harus kejar-kejaran deadline antara tugas mengajar dengan tanggungjawab sebagai mahasiswa," kenang Rizki. 

Lulusan terbaik Unsyiah asal Aceh Besar ini berharap bisa terus berkontribusi bagi masyarakat dan menginspirasi banyak orang untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi.

"Gelar terbaik hanyalah titipan. Tidak boleh berpuas diri, melainkan bagaimana cara mempertanggungjawabkan semua itu," pungkasnya. 

Begitulah sekilas perjalanan seorang Rizki Ramadhani meraih gelar S2-nya dengan IPK sempurna tanpa beasiswa. 

Sebagai anak seorang buruh, keterbatasan tidak menghalanginya dalam meraih mimpi. Kuncinya bekerja keras, disiplin dan selalu berbuat maksimal dari setiap apa yang dikerjakannya.(sm)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda