kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pungutan Retribusi Galian C di Bener Meriah Harus Ditertibkan

Pungutan Retribusi Galian C di Bener Meriah Harus Ditertibkan

Rabu, 14 September 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM| Bener Meriah- Banyak galian C dari Kabupaten Bener Meriah yang diangkut ke kabupaten lainya. Namun pendapatan daerah dari sektor ini tidak signifikan, tidak seperti yang ditargetkan.

Untuk itu, anggota DPRK Bener Meriah, Darwinsyah meminta Pemda setempat untuk ketat melakukan penertiban pungutan retribusi galian C, agar sumber pendapatan dari sektor ini bisa mencapai target.

Menurut Darwin dalam keterenganya kepada Dialeksis.com, Selasa (14/09/2022), permintaan penertiban pungutan retribusi galian C ini sudah disampaikanya ketika dilangsungkan persidangan DPRK Bener Meriah dalam rapat badan anggaran pembahasan KUA-PPAS dan PPAS- P.

Dijelaskan Darwin, dia mendapatkan informasi material galian C di Bener Meriah diangkut ke Kabupaten Aceh Tamiang. Pada prinsipnya tidak ada masalah mau dipasarkan kemana saja. Namun terpenting kewajiban untuk membayar retribusi harus terpenuhi.

Politikus Golkar ini menyebutkan, pihaknya mengakui pendapatan asli daerah (PAD) dari usaha galian C itu ada. Namun tidak seperti diharapkan, apabila dibandingkan dengan hasil galian C. Pendapatan belum sepadan, sebutnya.

Diakui Darwin, soal perizinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi menjadi kendala, sementara objeknya ada di kabupaten/kota. Dampaknya ada kesulitan Pemerintah Bener Meriah untuk melakukan penertiban sesuai dengan kondisi yang kita saksikan saat ini.

Namun, walau demikian Darwin meminta Pemkab Bener Meriah untuk melakukan penertiban pungutan retribusi di seluruh galin C yang ada di Bener Meriah lebih ketat, semuanya itu untuk daerah dalam peningkatan PAD.

“Sangat disayangkan bila kita ada peluang meningkatkan PAD, namun kita kurang serius mengurusnya, sudah pasti daerah ini dirugikan. Untuk itu kami minta bukan hanya galian C, namun sumber PAD lainya juga dilakukan pemungutan secara efektif,” pintanya.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda