PT. PEMA Laporkan Program dan Minta Masukan Kepada Wali Nanggroe
Font: Ukuran: - +
Jajaran Direksi PT. PEMA melakukan pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jajaran PT. Pembangunan Aceh (PEMA) melakukan pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar untuk menyampaikan laporan program-program yang telah dikerjakan, dan meminta masukan serta dukungan untuk kegiatan PT. PEMA ke depan.
Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun, melalui keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Senin (7/2/2022) menjelaskan, pada pertemuan yang berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Direktur Utama PT. PEMA Zubir Sahim datang ditemani oleh Direktur Utama dan jajaran dua anak perusahaan PT. PEMA, yaitu PT. PEMA Global Energi, dan PT. Patriot Nusantara Aceh yang menjadi pengelola dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe.
“Yang pada intinya, seluruh program yang telah dan akan kita laksanakan bertujuan yang pertama untuk kedaulatan, kemandirian Aceh dalam bidang energi serta bidang pangan. Itu fokus kita” kata Zubir.
Selain menyampaikan laporan dan meminta masukan, pihaknya juga memberikan beberapa usulan. “Wali Nanggroe sangat menerima seluruh usulan-usulan dari kami, sehingga ini menjadi patron bagi kami,” kata Zubir.
“Dengan adanya pertemuan dengan Wali Nanggroe hari ini, kewenangan yang selama ini sulit kita tembus, insya Allah kewenangan itu akan diberikan Pemerintah Pusat kepada kita,” tambah Zubir.
Ditanya soal kendala yang dihadapi PT. PEMA sejauh ini, Zubir menjelaskan, terutama terkait aset yang saat ini belum terselesaikan. Misalnya aset Pemerintah Pusat yang ada di KEK Lhokseumawe, yang berada di bawah Kementerian Keuangan, hendaknya dapat diberikan kepada Badan Usaha Pengelola KEK, yaitu PT. Patriot Nusantara Aceh, melalui PT. PEMA.
“Karena kita telah memperoleh bahan baku seperti gas, kondensat, sulfur, ini akan menjadi downstream industri untuk industri Petro Kimia di kawasan ini. ini sangat tepat, kerena dipersiapkan untuk pengembangan dari industri Petro Kimia. Kita mengupayakan agar tidak lagi mengirim bahan baku lebih banyak keluar,” jelas Zubir.
Menanggapi pertemuan dengan PT. PEMA, Wali Nanggroe mengatakan, dirinya telah memberikan masukan, nasehat agar ekonomi Aceh dapat dijalankan dengan cara benar. “Aceh memiliki potensi yang luar biasa,” kata Wali Nanggroe.
Kewenangan yang diberikan kepada PT. PEMA, tambah Wali Nanggroe, juga sangat besar. Ia mengingatkan agar kewenangan itu dapat dipergunakan dengan baik, sesuai aturan yang ada.
Wali Nanggroe juga meminta kepada PT. PEMA untuk secara rutin melaporkan perkembangan dalam pelaksanaan kewenangan yang telah diberikan tersebut. “Apa yang menjadi halangan dan tantangan, kita carikan solusinya,” kata Wali Nanggroe.