Rapat bersaa Pj Gubernur Aceh bahas industri Nilam. Foto: for Dialeksis.com

DIALEKSIS.COM | Aceh - Kepala Atsiri Research Center (ARC)-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala Dr. Syaifullah Muhammad mengatakan, prospek nilam pada 2024 semakin cerah dan menunjukkan ke arah positif. 

Hal itu, kata dia, karena Permintaan Crude Patchouli ke negara Perancis semakin meningkat. 

Salah satunya PT U-Green Aromatics International, saat ini permintaan mereka meningkat dari 15 ton per tahun menjadi 30 ton per tahun. Dengan itu, luas tanaman nilam masyarakat juga semakin berkembang. 

“Pada segmen hilirisasi nilam menjadi produk turunan juga semakin berkembang. Banyak bermunculan UMKM baru dengan bisnis produk turunan nilam seperti parfum, lotion, sanitizer, dan aroma terapi,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Minggu (11/6/2023). 

Di samping itu, kata Syaifullah, terdapat beberapa inisiatif program pemerintah juga akan terus menguat di 2024. Seperti Major Project Nilam dari Kemenkop, pendampingan ekspor dari Kemendag, pelatihan produk turunan nilam dari dan fasilitas penyulingan dari Kemenperin dan sebagainya. 

ARC-USK juga akan mengembangkan program maklon untuk UMKM, dimana UMKM Aceh bisa menggunakan rumah produksi ARC yang telah disertifikasi oleh BPOM sehingga mempermudah perolehan izin edar bagi UMKM.

“Minggu lalu ada meeting yang difasilirasi oleh PJ Gubernur Aceh, dihadiri oleh ARC USK, PT. PEMA dan SKPA terkait. Waktu itu PJ Gubernur Aceh perintahkan semua stakeholder nilam untuk membantu program huku hilir nilam melalui investasi dari Italia,” jelasnya. 

Untuk itu, kata Syaifullah, perlu sinergitas antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan media harus semakin ditingkatkan, agar inovasi berbasis teknologi untuk insustri nilam Aceh dapat diimplementasikan dengan baik dan menjadi salah satu sumber pendapatan untuk masyarakat. (Nor)