Program Sedekah Jumat, RPA Bagikan 180 Kg Semangka di Masjid USK
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Sebanyak 180 kilogram semangka dibagikan secara gratis kepada para jamaah oleh Rumoh Pangan Aceh (RPA) setelah Salat Jumat di Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala, Jumat, 27 September 2024. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ratusan jamaah yang baru saja selesai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala, disambut dengan aksi berbagi yang istimewa.
Sebanyak 180 kilogram semangka dibagikan secara gratis kepada para jamaah oleh Rumoh Pangan Aceh (RPA). Kegiatan yang diinisiasi oleh RPA ini merupakan bagian dari program Sedekah Berkah Jumat, dengan semangka yang berasal dari petani lokal Aceh Besar.
Semangka-semak tersebut diambil dari ladang Zainudin dan Aminah, petani asal Cot Iri, Aceh Besar.
Sebelum jumat, tim RPA mengunjungi ladang mereka untuk membeli langsung hasil panen yang kemudian dibagikan kepada jamaah.
Zainudin, yang akrab disapa Yahdin, bersama istrinya Aminah, merasa sangat bersyukur atas dukungan dari RPA.
"Saya sangat berterima kasih kepada Rumoh Pangan Aceh yang sudah membantu membeli semangka kami. Ini sangat membantu kami sebagai petani," ujar Zainudin.
Ketua Rumoh Pangan Aceh, Rivan Rinaldi, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya sekadar pembagian hasil tani, tetapi juga bagian dari upaya mendukung petani lokal Aceh yang tengah menghadapi masa sulit.
Melalui pembelian langsung dari petani seperti Zainudin dan Aminah, RPA berharap dapat memberikan dampak positif yang lebih luas terhadap perekonomian petani di Aceh.
"Hari ini kita melakukan sedekah berkah Jumat dengan membagikan semangka dari petani lokal. Dana yang kita gunakan berasal dari Open Donasi, dan ada sekitar 180 kg semangka yang akan kita bagikan. Ini adalah salah satu bentuk kemitraan RPA dengan petani lokal," ungkap Rivan.
Ia juga menegaskan pentingnya inisiasi kemitraan jangka panjang dengan para petani, di mana RPA tidak hanya membantu dari segi pembelian hasil panen, tetapi juga memberikan edukasi terkait pertanian regeneratif dan organik.
Menurut Rivan, pertanian tradisional yang masih banyak dipraktikkan di Aceh saat ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan karena penggunaan pupuk dan pestisida yang tinggi.
Oleh karena itu, transformasi ke arah pertanian yang lebih berkelanjutan menjadi salah satu tujuan utama RPA.
"Kami ingin mendorong transformasi sistem pertanian di Aceh dari tradisional menuju pertanian regeneratif dan organik. Dengan cara ini, kita bisa menjaga kelestarian tanah dan mengurangi dampak negatif terhadap iklim. Ini tentu proses bertahap, namun melalui edukasi dan dukungan, kami yakin petani akan termotivasi untuk beralih ke praktik yang lebih baik," tambah Rivan.
Selain meningkatkan kesejahteraan petani melalui pembelian yang adil, Rivan juga menekankan bahwa program ini bertujuan untuk memotivasi generasi muda agar lebih tertarik pada sektor pertanian.
Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang enggan menjadi petani karena kurangnya pengetahuan dan dukungan.
Namun, dengan adanya edukasi dan program-program yang memperhatikan kesejahteraan petani, diharapkan lebih banyak generasi muda yang tertarik untuk terjun ke dunia pertanian.
"Ketahanan pangan di Aceh bisa meningkat jika lebih banyak pemuda yang mau bertani. Dengan program seperti ini, kami berharap bisa memberikan contoh dan motivasi bahwa menjadi petani adalah pekerjaan yang mulia dan penting untuk masa depan kita semua," tegas Rivan.
Kegiatan sedekah semangka ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Universitas Syiah Kuala.
Wakil Rektor I Universitas Syiah Kuala, Prof. Agussabti, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada RPA dan anak-anak muda yang terlibat dalam program ini.
"Sukses selalu untuk anak-anak muda kreatif dan berakhlak mulia yang telah menyelenggarakan kegiatan ini," ujar Prof. Agus Sabti.
Tidak hanya berbagi kebaikan kepada jamaah, program sedekah semangka ini juga berhasil menarik perhatian masyarakat luas.
Mustafa Abu Bakar, mantan Menteri di era Presiden SBY, memberikan testimoni dan pujian atas inisiatif RPA dalam mendukung petani lokal sekaligus membangun ketahanan pangan di Aceh.
"Keren sekali kok, Hayeu that lago," ujarnya.