Beranda / Berita / Aceh / Prof Muklis Yunus Nilai Alhudri Berhasil Tingkatkan Mutu Pendidikan Aceh

Prof Muklis Yunus Nilai Alhudri Berhasil Tingkatkan Mutu Pendidikan Aceh

Jum`at, 16 Juni 2023 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Guru Besar Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Mukhlis Yunus. 



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerhati dunia pendidikan Aceh, Tabrani Yunis, menilai Alhudri tidak layak jadi Kepala Dinas Pendidikan Aceh, karena menurutnya dunia pendidikan Aceh berjalan tanpa arah. 

Berkaitan dengan komentar tersebut, Dialeksis.com meminta pandangan netral dari Guru Besar Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Mukhlis Yunus.

Sebagai akademisi, Prof Muklis melihat secara objektif, Alhudri telah mampu merubah warna pendidikan Aceh lebih maju. Banyak capaian yang telah berhasil diraih Alhudri dalam peningkatan mutu pendidikan dan itu terasa sangat nyata. 

“Lantas bagi pihak yang melihat sebelah mata kinerja dan kemampuan Alhudri maka perlu juga melihat lebih komprehensif,” kata Prof Muklis kepada Dialeksis.com, Jumat (16/6/2023). 

Menurutnya, ada banyak terobosan yang telah dilakukan Alhudri selama menjadi Kadis Pendidikan Aceh. Di samping itu juga banyak prestasi membanggakan yang dicapai oleh para siswa. 

“Termasuk soal program pendidikan vokasi, hari ini mereka sudah menjadi rujukan bagi banyak pihak. Selanjutnya, sekolah-sekolah di bawah binaan Disdik juga sudah mampu meyakinkan nasional tidak kalah bersaing bahkan menempatkan rangking yang cukup berbahagia,” jelasnya. 

Bagi Prof Muklis, tudingan terhadap Alhudri dinilai tidak mampu memajukan pendidikan tidaklah bijak. Sebagai manusia Alhudri juga punya kelemahan. Jika ingin memperbaiki keadaan maka mari sama-sama turun dan berkontribusi majukan dunia pendidikan Aceh.

Prof Muklis menjelaskan, perkembangan dunia pendidikan hari ini cukup membanggakan, pembangunan fisik sudah cukup memadai, peningkatan keterampilan baik, inovasi baru juga ditemukan, bahkan ada banya kreativitas guru-guru di bidang pendidikan mereka masing-masing. 

“Dengan program yang ada, Disdik Aceh justru memiliki kekurangan dana, jumlah guru dan tenaga kontrak yang diurus di perbatasan perlu support system yang kuat itu perlu penambahan anggaran,” jelasnya. 

Artinya, kata dia, peningkatan anggaran diikuti dengan peningkatan jumlah orang yang diurus serta tuntutan permohonan yang semakin hari semakin berat di dunia pendidikan. 

“Oleh karenanya, semua pihak perlu memberikan kontribusi membantu para pengambil keputusan sehingga pendidikan Aceh lebih baik lagi kedepan,” pungkasnya. (Nor)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda