kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Produksi Daging Aceh Periode 2019-2021 Alami Peningkatan, Produksi Telur Menurun

Produksi Daging Aceh Periode 2019-2021 Alami Peningkatan, Produksi Telur Menurun

Sabtu, 22 Oktober 2022 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Gambar ilustrasi. [Foto: agribisnis.co]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Daging merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Daging juga merupakan komoditas ekonomi yang mempunyai nilai yang sangat strategis. 

Produksi daging di Aceh, dari tahun 2019 hingga 2021 secara umum mengalami peningkatan. Hal ini diketahui dari penyajian data yang bersumber dari Dinas Peternakan Aceh.

Secara rinci, produksi daging di Aceh berasal dari 12 komoditas ternak penghasil daging. Ulasannya sebagai berikut:

- Sapi potong lokal tahun 2019-2020 mengalami pertumbuhan sebanyak 24,11 persen, sedangkan tahun 2020-2021 bertumbuh 0,13 persen;

- Kerbau potong/perah pada tahun 2019-2020 mengalami penurunan pertumbuhan sebanyak -5,12 persen, akan tetapi di tahun 2020-2021 meningkat sebanyak 1,26 persen;

- Kambing potong/perah pada tahun 2019-2020 turun -11,91 persen, sedangkan tahun 2020-2021 tumbuh 1,96 persen;

- Domba untuk tahun 2019-2020 turun -6,09 persen, tahun 2020-2021 tumbuh 2,98 persen;

- Babi untuk tahun 2019-2020 mengalami pertumbuhan sebanyak 111,19 persen, dan untuk tahun 2020-2021 juga bertumbuh sebanyak 3,00 persen;

- Ayam buras pada tahun 2019-2020 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu 168,02 persen, sedangkan untuk tahun 2020-2021 turun -4,26 persen;

- Ayam ras petelur tahun 2019-2020 mengalami pertumbuhan sebanyak 100,00 persen, sedangkan tahun 2020-2021 juga bertumbuh 0,89 persen;

- Ayam ras pedaging untuk tahun 2019-2020 turun -6,29 persen, sedangkan tahun 2020-2021 tumbuh sebanyak 23,91 persen;

- Itik untuk tahun 2019-2020 turun -13,70 persen, untuk tahun 2020-2021 tumbuh 0,89 persen;

- Itik Manila pada tahun 2019-2020 bertumbuh sebanyak 13,82 persen, sedangkan tahun 2020-2021 turun sebanyak -0,76 persen;

- Puyuh untuk tahun 2019-2020 mengalami penurunan pertumbuhan sebanyak -13,42 persen, sedangkan tahun 2020-2021 bertumbuh 0,72 persen;

- Kelinci pada tahun 2019-2020 mengalami penurunan -3,45 persen, sedangkan tahun 2020-2021 tumbuh sebanyak 2,67 persen.

Sementara itu, produksi telur di Aceh periode 2019-2021 secara umum mengalami penurunan pertumbuhan. Secara rinci ialah sebagai berikut:

- Telur ayam buras pada tahun 2019-2020 mengalami pertumbuhan 79,70 persen, sedangkan untuk tahun 2020-2021 mengalami penurunan -4,26 persen;

- Telur ayam ras petelur untuk tahun 2019-2020 mengalami penurunan pertumbuhan sebanyak -73,51 persen, sedangkan untuk tahun 2020-2021 bertumbuh sebanyak 0,89 persen;

- Telur itik untuk tahun 2019-2020 mengalami penurunan pertumbuhan -5,25 persen, tahun 2020-2021 tumbuh sebanyak 0,98 persen;

- Telur Itik Manila tidak ada produksi di tahun 2019, tetapi di tahun 2020-2021 mengalami penurunan produksi -0,76 persen;

- Telur puyuh juga tidak ada produksi di tahun 2019, tetapi tahun 2020-2021 bertumbuh sebanyak 0,71 persen.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda