Beranda / Berita / Nasional / Surya Paloh Angkat Bicara Soal Narasi Jokowi Enggan Peluk Dirinya di HUT Golkar

Surya Paloh Angkat Bicara Soal Narasi Jokowi Enggan Peluk Dirinya di HUT Golkar

Sabtu, 22 Oktober 2022 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Surya Paloh dan Jokowi. [Foto: Tempo/Imam Sukamto]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh buka suara soal video viral yang menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo enggan memeluk dirinya saat menghadiri puncak HUT Golkar ke-58 di Ji-Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022). 

Video tersebut sebelumnya ramai di media sosial. Di Twitter, akun @kurawa menyebut Jokowi menolak saat hendak dipeluk Paloh.

"Enggak ada acara pelukan," ucap Surya di kantor DPP NasDem merespons momen dirinya bareng Jokowi, Sabtu (22/10/2022).

Paloh menyebut tak ada yang salah dalam momen dirinya bersama Jokowi di HUT Golkar. Ia pun heran banyak pihak mempersoalkan video tersebut.

Paloh tak menampik ia memang hendak memeluk Jokowi kala itu. Namun, ia memahami karena situasi kala itu tak memungkinkan. Menurut Paloh, dirinya terbiasa memeluk Jokowi dalam beberapa kesempatan jika memungkinkan.

"Ya, bagaimana mau membalas dalam suasana seperti ini, banyak ramai kanan-kiri semuanya. Kalau berdua kan biasa pelukan," katanya.

"Pertemuan-pertemuan seperti ini barang kali agak berbeda kalau pertemuan berdua," tambahnya.

Jokowi dan Paloh menghadiri puncak perayaan HUT Golkar ke-59 di Ji-Expo kemarin. Keduanya hadir bersama sejumlah petinggi partai lain dan pejabat tinggi negara.

Beberapa di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Wapres Jusuf Kalla, hingga Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy.

Sejauh ini, Golkar telah membangun koalisi dengan PAN dan PPP untuk menghadapi Pilpres 2024 bernama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Akan tetapi, mereka belum memutuskan siapa sosok yang akan diusung menjadi capres dan cawapres.

Berbeda halnya dengan NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang akan diusung pada Pilpres 2024. Namun, NasDem harus berkoalisi dengan partai lain agar memenuhi syarat untuk mendaftarkan capres-cawapres ke KPU pada 2024 mendatang.(CNN Indonesia)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda