Beranda / Berita / Aceh / Prodi SKI UIN Ar-Raniry Telusuri Jejak Kerajaan Peureulak Aceh Timur

Prodi SKI UIN Ar-Raniry Telusuri Jejak Kerajaan Peureulak Aceh Timur

Senin, 08 Mei 2023 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry melakukan praktikum arkeologi di Aceh Timur selama 3 hari yang dilaksanakan pada hari Jumat-Minggu tanggal 5-7 mei 2023.

Kegiatan praktikum ini diikuti oleh mahasiswa SKI sebanyak 75 orang dan didampingi oleh dosen pembimbing bidang arkeologi dan sejarah Prodi SKI FAH UIN Ar-Raniry. 

Pada kesempatan praktikum ini Prodi SKI juga berkolaborasi dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I yang berada di Banda Aceh serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur sebagai bentuk kerjasama antar lembaga yang sudah lama terjalin.

Praktikum arkeologi ke Aceh Timur mengusung tema "Menelusuri Jejak Kerajaan Perlak yang Hilang". Penelusuran yang dilakukan ke beberapa situs sejarah yang ada di Aceh Timur dan Idi, baik peninggalan kerajaan Aceh Darussalam atau sebelumnya, dan juga peninggalan masa era kolonial Belanda.  

Antara situs arkeologi yang dikunjungi adalah makam dan masjid Baiturrahim di gampong Tualang Peureulak Kuta. Masjid yang sudah banyak terjadi renovasi dan menghilangkan nilai sejarahnya yang asal mula dibangun sekitar tahun 1303 H/1886 M. 

Penelusuran arkeologi lainnya sesuai kelompoknya ke kawasan makam sultan Peureulak pertama yang diyakini masyarakat adalah Sultan Alauddin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah dan istrinya Meurah Makhdum Khudawi, yang sejak tahun 1980 disebut kawasan Monisa (Monumen Islam Asia Tenggara) 

Hari berikutnya kunjungan dan praktikum di kawasan pemakaman Teuku Chik Ben Guci (Gutji) sebagai salah seorang Ulee Balang berpengaruh di Idi dan kawasan bekas tapak Rumoh Beuso (Rumah Besi) di Gampong Keudee Blang yang dihancurkan. 

Di lapangan, mahasiswa dilatih langsung untuk mampu melakukan penelitian arkeologi dan sejarah, seperti pemetaan, identifikasi, pemetaan, pengambilan koordinat dan pembacaan inskripsi. Selain itu mahasiswa juga mewawancarai para juru pelihara (jupel) dan masyarakat di sekitar situs masing-masing. 

Pada bagian akhir, mahasiswa diwajibkan presentasi hasil temuannya sesuai kelompok masing-masing di depan dosen pembimbing dan pendamping dari BPK dan Dinas P&K Aceh Timur dan rekan-rekannya yang dilaksanakan di komplek pusat pemerintahan Aceh Timur. 

Menurut pembimbing MK Arkeologi, Nasruddin AS, M. Hum bahwa tujuan praktikum ini untuk melatih langsung mahasiswa ke lapangan untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari sebelumnya, sekaligus membuka wawasan sejarah arkeologi di Aceh, khususnya kawasan Peureulak dan Idi Aceh Timur. 

Kegiatan praktikum arkeologi merupakan bagian mata kuliah di Prodi SKI di mana mahasiswa akan terjun ke lapangan langsung untuk implementasi apa yang sudah dipelajari di dalam kelas. 

Ketua Prodi SKI, Hermansyah, M. Th. MA.Hum mengharapkan dengan adanya praktikum arkeologi mahasiswa SKI mampu mempraktekkan ilmunya di lapangan 

"Jika ada temuan-temuan benda diduga cagar budaya atau mahasiswa Prodi SKI bekerjasama dengan berbagai pihak, mereka mampu dan paham langkah-langkah arkeologi dan sejarah," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda