kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UTU, Gelar Diskusi "Peugah Haba Kupi Khob"

Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UTU, Gelar Diskusi "Peugah Haba Kupi Khob"

Jum`at, 19 November 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bertempat di Gedung Intefratif, Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UTU, menggelar disksusi tematik yang diberi nama “Peugah Haba Kupi Khob”. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Bertempat di Gedung Intefratif, Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UTU, menggelar disksusi tematik yang diberi nama “Peugah Haba Kupi Khob”, Acara ini diikuti oleh mahasiswa/I Prodi Ilmu Komunikasi lintas angkatan, serta dibuka oleh ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Putri Maulina M. I. Kom, Selasa 16 November 2021.

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (18/11/2021), ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Putri Maulina M. I. Kom menyambut baik inisiatif kegiatan yang luar biasa yang memiliki inovasi dan kreatifitas, Sekaligus, imlementasi program Kampus Merdeka dan Belajar Merdeka yang diusung oleh Kemdendikbud RI.

Untuk itu Apresiasi sekaligus respek kepada dosen, mahasiswa, teristimewa kepada pemateri dari luar kampus.

Selanjutnya, Said Fadhlain, S. IP., M. Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UTU, menyampaikan kepada adek-adek mahasiswa/I millenials, bahwa banyaknya tantangan yang harus dihadapi ditengah-tengah era digitalisasi ditandai distrupsi diberbagai bidang, juga pembilahan social community, pasca ajang pesta demookrasi beberapa tahun silam.

Pentingnya konsistensi sebagai makhluk social dalam menggunakan akal pikiran dan hati nurani, mampu memahami fenomena sosial tentang perbedaan ataupun perselisihan, bukannya malah menjadi bagian ataupun khalayak yang memiliki prejudice negatif.

“Sebagai kalangan terdidik, baik sebagai mahasiswa maupun dosen, cakap atau gaul dalam menggunakan teknologi komunikasi dan informasi, juga dituntut memiliki emotional intellegentcy dalam bertutur kata, bersikap dan bertingkah laku,” ucapnya.

Bukankah sering mendengar salah satu bait lagu, memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Sejatinya, adik-adik mahasiswa/i dapat mengisi kekosongan yang tengah di masyarakat, baik sebagai pelopor, mediator, sekaligus memberikan konklusi positif dampak abad digitalisasi atau post truth, yang ekses negatifnya seperti hoax, hate speech, bad news ataupun buzzer.

Session terakhir, Said Rain Aly Quraisy, menyampaikan rasa senang dan berbahagia betul bertemu dan berdiskusi diforumkamous ini. Adik-adik, memiliki potensi dalam ilmu pendidikan, terlihat dari motivasi dan semangat yang dimiliki.

Dalam menjalani kehidupan kampus di era milenial ataupun digital saat ini, selain penuh liku-liku, penuh tantangan, juga membutuhkan kesabaran yang luar biasa, serta kehati-hatian dalam menjalani, berbaur dalam kehidupan didalam dan diluar kampus, Sehingga tidak terjebak oleh teknologi maupun pergaulan. Kita tahu persis kendala-kendala yang menyandang predikat mahasiswa/i.

Dimana, saat ini selain dituntut kecakapan dalam literasi teknologi digital, tetapi juga memiliki wisdom dalam bersikap dan berperilaku dalam mencapai cita-cita.

“Ada ungkapan bijak yaitu ‘today is better than yesterday and tomorrow is better than today’. Hari ini lebih baik dari pada Hari esok dan Hari esok lebih baik dari pada Hari ini,” ucapnya.

Selanjutnya, dalam ungkapan filosofis lainnya, Keep the good work in the name of ALLAH SWT, then the honor, the respect and the reward will be given by ALLAH SWT.

Maksudnya, bekerjalah dengan baik karena sesungguhnya prenghargaan itu akan diberikan oleh ALLAH SWT. Bekerjalah dengan baik, belajar adalah bekerja. dimana kalau kita refers atau merujuk dalam konteks proses ekonomi, belajar adalah juga bekerja yang dilandasi keikhlasan hidup semata atau ridha Allah S.w.t.

Kita harus yakin, bahwa penghargaan atau respek, atau honor dalam bahasa Inggris, yang pernah kita dengar misalnya guru honor, terakhir kata reward adalah dalam bentuk lain disebut penghargaan materil. Pendidikan adalah pekerjaan, sehingga belajar suga diartikan bekerjadengan sunguh-sunguh dan yakin. Demikian uraian pamungkas Said Aly Quraisy, selain Motivator juga Praktisi Pendidikan yang telah mengabdi selama 40 tahun.

Said Rain Aly Quraisy juga tercatat mahasiswa dari angkatan 1976. Banyak sudah alumni yang berhasil dari sentuhan Pendidikan yang diajarkan, khusunya di Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi Aceh. Dalam perjalanan sebagai praktisi pendidikan bahasa Inggris, telah mendirikan lembaga kursus bahasa Ingris sejak tahun1980-an, dan terakhir lsejak tahun 2000-an mendirikan lembaga English Privat Fast (EFP) di Lamnyong, Banda Aceh. Acara juga dibarengi Tanya jawab dan terakhir foto bersama. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda