Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Askhalani. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Praktik Pungutan Liar (Pungli) terhadap proses pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Aceh Tenggara (Agara) sudah cukup meresahkan warga.

Pasalnya, praktik para calo ini mencari mangsa ialah dengan dalih bisa melobi atau mengurus rekomendasi ke dinas terkait sehingga bantuan bisa segera dicairkan dan diperoleh oleh penerima.

Kabarnya, praktik pungli BPUM di Aceh Tenggara ini telah memakan korban. Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Askhalani mengatakan, praktik pungli ini butuh antisipasi cepat tanggap para aparat untuk mengusut tuntas agar praktik yang sama tak berulang kembali.

"Sebelumnya sudah ada korban dan ini butuh antisipasi supaya tidak terulang lagi" ujar Askhalani kepada reporter Dialeksis.com, Minggu (7/11/2021).

Askhalani menjelaskan, aksi para calo melakukan pungli ialah dengan meminta bayaran ratusan ribu dari pelaku UMKM (penerima BPUM) dengan dalih mengurus administrasi sehingga bisa dicairkan di Bank Aceh.

Dalam hal ini, Askhalani dan kawan-kawan meminta Polda Aceh turun tangan untuk mengusut dugaan pungli BLT BPUM di Aceh Tenggara itu.