Polisi Kepung Kantor Partai Aceh, Begini Kata Kabid Humas Polda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fatur
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy. [Foto: Humas Polda Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak Jumat pagi (2/12/2022) kantor Partai Aceh dikepung oleh pihak kepolisian dengan bersenjata lengkap.
Diketahui polisi tersebut merupakan gabungan dari Polda Aceh, Polresta Banda Aceh, dan Polsek Lueng Bata serta ditambah dengan personel Satpol PP Aceh.
Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri sangat keberatan dengan tindakan pengepungan yang tidak berdasar ini karena terkesan sangat arogan dan sangat militeristik.
“Partai Aceh merupakan lembaga politik yang telah disahkan oleh pemerintah Republik Indonesia secara resmi,” katanya kepada Dialeksis.com, Sabtu (3/12/2022).
Dia menyesalkan tindakan sewenang-wenang tersebut karena dapat menghambat kinerja Partai Aceh yang merupakan lembaga publik dimana setiap harinya sangat banyak masyarakat yang datang ke kantor Partai Aceh dengan berbagai keperluan.
“Kini masyarakat jadi ketakutan untuk datang ke kantor PA karena ada aparat yang bersenjata,” ucapnya.
Menurutnya, 17 tahun perdamaian, pola-pola militeristik dengan pendekatan bersenjata tidak lagi menjadi pilihan terkecuali dalam kasus-kasus kriminal.
“Sepertinya gaung reformasi polri yang didengungkan oleh Kapolri semenjak mencuatnya kasus ‘Sambo’ hanya merupakan jargon semata, faktanya, di lapangan terutama di Aceh, jargon reformasi polri yang lebih humanis tidak dilaksanakan sama sekali,” tegasnya.
“Kami berharap Kapolri bisa mengevaluasi kinerja Polda Aceh dan menempatkan sosok sosok yg lebih humanis sehingga kesan Aceh sebagai daerah yang telah damai dapat benar benar terwujut agar kita dapat memvangun Acrh demi kesejahteraan Rakyat,” sambungnya.
Respons Polda Aceh
Menanggapi itu, Dialeksis.com, Sabtu (3/12/2022), Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan penjagaan di objek-objek vital.
“Itu penjagaan di objek-objek vital, salah satunya ada di kantor PA, dalam rangka pengamanan Hari 4 Des melalui Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD),” jelasnya.
“Justru kita mengamankan seluruh objek vital termasuk kantor-kantor PA agar tidak ada kejadian-kejadian yang bisa menyulut dan membuat persepsi publik menjadi ketidakstabilan keamanan dan ketertiban,” tambahnya.
Sejauh ini, kata Winardy, semuanya masih aman terkendali. Dia mengatakan, hal tersebut, semuanya sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rencana pengamanan hari 4 Desember melalui KRYD yakni pengamanan di objek-objek vital seluruh Kab/Kota.
Ia menyebutkan, Polda Aceh telah menurunkan 1.380 personel pengamanan yang tersebar di beberapa objek vital di seluruh Kab/Kota yang didukung juga oleh TNI dan Satpol PP.
Menurutnya, isu-isu yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang kontra produktif akan sangat mempengaruhi asumsi orang luar, sehingga mereka bisa salah memahami kondisi Aceh yang sudah sangat damai.
Lanjutnya, Winardy mengatakan, Pemda Aceh bersama TNI-Polri juga turut mengadakan rangkaian acara syukuran, yakni doa bersama, santunan anak yatim, pembagian bansos, dan dapur lapangan untuk masak massal kuah beulangong pada 4 Desember nanti di Lapangan Blang Padang. [ftr/bna]