Beranda / Berita / Aceh / Polisi Diminta Ungkap Motif Dibalik Pengancaman Warga Peudada Menggunakan Senpi

Polisi Diminta Ungkap Motif Dibalik Pengancaman Warga Peudada Menggunakan Senpi

Sabtu, 27 Juli 2024 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Al-Chaidar meminta polisi untuk dapat mengungkap motif peristiwa pengancaman dengan menggunakan Senjata Api (Senpi) yang menimpa warga Peudada Bireuen. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Al-Chaidar meminta polisi untuk dapat mengungkap secara tuntas motif atau yang melatar belakangi dibalik kejadian peristiwa pengancaman dengan menggunakan Senjata Api (Senpi) yang menimpa korban berinisial M (49) warga Gampong Mesjid Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen yang terjadi pada Kamis (25/7/2024).

Dr Al-Chaidar mengatakan polisi harus bisa menyidik secara tuntas terkait kejadian ini. Ia pun meyakini polisi pasti mampu menyidik secara tuntas. 

"Saya yakin Polisi pasti bisa menyidik secara tuntas peristiwa ini," kata Dr. Al-Chaidar kepada Dialeksis.com, Sabtu (27/7/2024).

Selain itu, Al-Chaidar berharap polisi dapat mengungkap bagaimana ideologi kelompok tersebut. Apalagi menurutnya peredaran senjata api di Aceh masih tergolong tinggi. 

"Masih banyak eks kombatan yang memiliknya," ungkap Pengamat Terorisme yang juga Pakar Antropologi Unimal ini.

Sementara itu update informasi terbaru yang disampaikan oleh Kepolisian Resort Bireuen Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko SH. MH melalui Kasi Humas Iptu Marzuki kepada Dialeksis.com mengatakan sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Bahkan sampai saat ini tim opsnal masih di lapangan," kata Iptu Marzuki.

Sebagaimana diwartakan Dialeksis.com sebelumnya, seorang pria berinisial M mengalami penganiayaan dan pengancaman dengan senjata api di depan rumahnya di Gampong Mesjid, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Kamis (25/7/2024). 

Pria yang berprofesi sebagai Sopir Hiace tersebut sempat diancam tembak oleh pelaku yang menyandang senjata api laras panjang.

Keuchik Gampong Mesjid, Nasrul Hidayat, kepada Dialeksis.com menjelaskan, menurut informasi yang diperoleh dirinya dari sejumlah saksi. 

Saat itu M baru saja pulang dari kebun, lalu ia istirahat dirumahnya. Dirumah M tak sendiri, ia ditemani isterinya. Secara tiba-tiba datang satu unit mobil Avanza. Didalam mobil tersebut berisi 5 orang pria. 

Pria tersebut meminta M untuk naik kedalam mobil Avanza tersebut. Namun, M ngotot tidak mau masuk dalam mobil.

Kemudian 4 orang pria yang belum diketahui indentitas tersebut turun dalam mobil mendekati M. Akhirnya M dikeroyok oleh empat orang pria tersebut. 

Saat terjadi pengeroyokan M melawan, bahkan salah seorang terduga pelaku mengarahkan senjata api larang panjang ke arah M.

Ia mencoba merebut senpi itu. Mereka saling tarik menarik. Senapan tersebut meletup tapi tidak mengenai tubuh M.

"Saat letusan senjata api masyarakat pun bergegas mendekati, karena masyarakat sudah mendekati, akhirnya 4 orang pria OTK tersebut masuk ke dalam mobil melarikan diri," kata Keuchik Gampong Mesjid. 

Korban M mengalami luka robek dibagian kepala dan tangan akibat Pelaku lain mengambil sapu dan memukul kepala korban hingga mengucurkan darah. [faj]

Keyword:


Editor :
Indri

kip
riset-JSI
Komentar Anda