kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Plt Gubernur Tinjau Progres Pembangunan Jembatan Terpanjang di Aceh

Plt Gubernur Tinjau Progres Pembangunan Jembatan Terpanjang di Aceh

Senin, 14 September 2020 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid dan Kadis PUPR Aceh, Fajri meninjau Progres pembangunan Jembatan Kilangan Singkil yang menghubungkan ke Kuala Baru Kab. Aceh Singkil, Senin, (14/9/2020).


DIALEKSIS.COM | Aceh Singkil -  Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meninjau progres pembangunan Jembatan Kilangan di Aceh Singkil. Jembatan penghubung antara Kecamatan Singkil dengan Kecamatan Kuala Baru tersebut menjadi jembatan yang terpanjang di Aceh. 

"Jembatan Kilangan ini adalah jembatan terpanjang di Aceh, dengan panjang rangka baja 400 meter, opritnya 80 dan 60 meter, " kata Nova didampingi Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid saat meninjau proyek pembangunan Jembatan Kilangan-Kuala Baru, Senin (14/9/2020).

Pembangunan Jembatan Kilangan, kata Nova, menunjukkan progres yang bagus, namun tentu ada kendala-kendala yang dihadapi selama pengerjaannya.

Menurut Nova, jembatan tersebut akan tuntas dibangun pada akhir tahun 2022. "Pada 2022 akan tuntas 100 persen, dan bisa langsung difungsikan, "kata Nova 

"Jembatan ini dibangun dengan skema penganggaran tahun tunggal. Di mana anggarannya dialokasikan secara bertahap pertahun, " ujar Nova. 

Kata Nova, nantinya jembatan tersebut juga akan terhubung langsung dengan ruas jalan Kuala Baru Aceh Singkil hingga Trumon Aceh Selatan yang akan dibangun dengan skema penganggaran tahun jamak atau multi years pada akhir tahun ini. 

"Jembatan Kilangan ini koneksinya dengan ruas jalan yang akan dikerjakan, dari batas Aceh Selatan sampai Kuala Baru di Singkil. Ada koneksi dengan proyek jalan multiyears, tapi beda anggaran, kalau jembatan ini tunggal dikerjakan per tahap," kata Plt Gubernur Aceh.

Selama ini masyarakat di Kecamatan Kuala Baru harus mengarungi sungai menggunakan perahu boat untuk melakukan mobilitas menuju pusat daratan di Kecamatan Singkil. 

Ada empat desa di Kecamatan Kuala Baru, Desa Kayu Menang, Desa Kuala Baru Sungai, Desa Kuala Baru Laut, dan Desa Suka Jaya.

Ratna Dewi, masyarakat Desa Kuala Baru Laut, mendukung penuh pembangunan Jembatan Kilangan. Selama ini ia dan masyarakat Kuala Baru lainnya menggunakan perahu sebagai sarana mobilitas menuju pusat Kota Singkil. 

"Pakai perahu ongkosnya 20 ribu per orang dan menghabiskan waktu selama satu jam perjalanan, " kata Ratna. 

Tak hanya itu, Ratna juga berharap agar pembangunan jalan tembus dari Trumon Aceh Selatan hingga Kuala Baru dapat segera dikerjakan. Sehingga jalan tersebut nantinya akan terhubung langsung dengan Jembatan Kilangan. 

Azhar Adnan, salah satu masyarakat Kampung Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, mendukung penuh pembangunan jembatan Kilangan. Ia juga mendukung pembangunan ruas jalan Kuala Baru Aceh Singkil hingga Trumon Aceh Selatan yang akan dibangun dengan skema penganggaran tahun jamak atau multi years. 

Pembangunan jembatan Kilangan dan jalan dari Kuala Baru hingga Trumon menjadi impian sejak lama masyarakat di Aceh Singkil. Jembatan dan jalan tembus tersebut mampu menjadi solusi untuk membebaskan Aceh Singkil dari daerah yang terisolir.

"Dengan menaiki perahu butuh waktu satu jam menuju ke Kuala Baru dari Kecamatan Singkil. Jika jembatan ini selesai tentu jarak tempuh akan lebih cepat, apalagi dengan dibangunnya jalan tembus dari Kuala Baru ke Trumon. Jarak tempuh dari Aceh Singkil ke kabupaten lain akan jauh lebih cepat, " kata Adnan. 

Dengan mudah dan cepatnya konektivitas dari Aceh Singkil ke kabupaten lain, maka ekonomi masyarakat pun akan lebih meningkat. Sebab mobilitas barang antar kabupaten dapat dikirim dengan waktu yang lebih ringkas.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda