Beranda / Berita / Aceh / PKB Aceh Gelar Muswil, Ini Calon Kandidat Ketuanya

PKB Aceh Gelar Muswil, Ini Calon Kandidat Ketuanya

Sabtu, 09 Januari 2021 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
[IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Aceh menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Sabtu (9/1/2021).

Informasi yang diperoleh Dialeksis.com, kegiatan Muswil DPW PKB Aceh akan berlangsung selama dua hari mulai 9 hingga 10 Januari 2021 dan selama berlangsungnya kegiatan tersebut menerapkan protokol Covid-19 .

Ketua DPW PKB Aceh, Irmawan dalam sambutannya mengatakan, PKB untuk saat ini melakukan Muswil serentak. Ia menjelaskan PKB adalah suatu partai yang lahir dari rahim para ulama, setelah Muswil ini selesai akan membentuk kepungurusan yang baru.

"Selama ini PKB selalu berkerjasama dengan pemerintah Aceh. Siapapun yang nanti terpilih agar membangun komunikasi dengan pemerintah Aceh," ujar Irmawan.

Sementara itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah MT menyampaikan selamat kepada keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh atas terselenggaranya Musyawarah Wilayah dalam rangka memilih pengurus baru Periode 2021-2026.

"Atas nama pimpinan Pemerintahan Aceh, kami mengucapkan selamat datang kepada Ibu Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan RI yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Semoga kehadiran Ibu akan menambah semangat dan memberikan inspirasi tersendiri dalam penyelenggaraan musyawarah ini," ucap Nova.

"Dengan demikian Muswil ini akan mendorong pengurus PKB Aceh tidak hanya fokus pada penguatan internal, tapi juga dapat menyusun program partai yang strategis dan bermanfaat dalam rangka meningkatkan pengabdian bagi pembangunan Aceh tercinta ini," tambahnya.

Hal ini penting saya ingatkan, sebab kita semua tahu kontribusi PKB dalam membangun Negeri ini tidak bisa dikatakan kecil. Untuk itu, PKB juga kita harapkan tetap menjadi salah satu pelopor dalam menjalankan program-program pembangunan di Aceh, sehingga percepatan pembangunan dapat kita jalankan lebih efektif dan berdaya guna.

Gubernur Aceh itu berujar, dalam perjalanan sejarah bangsa, PKB dikenal sebagai partai politik yang pernah menorehkan tinta emas dalam perjuangan pembangunan dan pembaharuan Indonesia.

"Partai ini sangat terkenal dengan sistem pengkaderannya yang tertata baik sehingga mampu berdiri kokoh dalam kondisi apapun meski berkali-kali terjadi perubahan rezim, nyatanya PKB tetap mampu mengukir prestasi dengan berbasis kepada kekuatan rakyat," ujar Nova.

"Semua ini menunjukkan kalau PKB adalah partai politik modern yang tidak pernah bergantung pada figur tertentu. PKB tetap mampu menentukan posisinya, meski dinamika politik terus berubah. Sikap seperti ini yang harusnya menjadi spirit bagi perjalanan politik di Aceh, sehingga dalam kondisi apapun partai politik di Aceh tetap konsisten berjuang mensejahterakan rakyat," tambahnya.

Nova berujar, tahapan pembangunan Aceh masih cukup panjang. Untuk itu selaku kepala Pemerintahan Aceh, ia berharap kiranya PKB dapat terus menunjukkan komitmennya bagi penguatan demokrasi dan pembangunan di daerah ini, Penguatan itu bukan hanya dalam pembangunan fisik dan pembangunan ekonomi, tetapi juga pembangunan mental, moral dan spritual, terutama dalam penegakan Syariat Islam di bumi Serambi Mekkah.

"Untuk menciptakan pembangunan yang lebih baik di Aceh, tentu pemerintah Aceh tidak mungkin bekerja sendirian Partisipasi seluruh elemen anak Negeri sangatlah dibutuhkan, Partai politik termasuk di dalamnya, sebab ia merupakan kekuatan yang berbasis pada dukungan rakyat. Partai PKB adalah salah satu tumpuan untuk itu, sebab partai ini memiliki pendukung cukup besar dari masyarakat Aceh. Makanya, sangat penting bagi Pemerintah Aceh untuk menggandeng PKB sebagai mitra dalam pembangunan di daerah ini," ujar Nova.

"Saya memahami bahwa PKB sebagai jangkar politik yang tangguh pasti mampu mengawal proses pembangunan di daerah ini dengan tetap merujuk kepada rule of law, oleh sebab itu pada kesempatan ini saya kembali mengajak keluarga besar PKB Aceh untuk senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Aceh dan komponen masyarakat lainnya agar kita dapat mengubah keadaan Aceh menjadi lebih baik lagi di masa depan," tambahnya.

Gubernur Aceh itu juga menyampaikan, tahun ini sudah memasuki tahun keempat pelaksanaan agenda pembangunan Aceh sebagaimana yang tercantum dalam RPJM Aceh 2017-2022. Dalam dua tahun yang akan berjalan, ada beberapa target tinggi yang kita canangkan untuk daerah ini, Misalnya, mencanangkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 (lima) persen dan penurunan kemiskinan hingga 13,4 persen.

"Demikian juga tingkat pengangguran kita harapkan turun di kisaran 6 (enam) persen. Untuk mencapai sasaran tersebut, Pemerintah Aceh akan fokus menjalankan 15 program prioritas, antara lain bidang pertanian, pariwisata, investasi, UKM, dinul Islam, Pendidikan, dan Kesehatan," ungkap Nova.

"Untuk penguatan itu, maka dukungan partai politik sangatlah kami butuhkan, termasuk PKB di dalamnya agar dapat mengambil peran penting dalam penguatan tersebut. Dengan demikian program-program yang dijalankan Pemerintah Aceh akan lebih terarah, efektif, efisien dan berdaya guna bagi masyarakat," tambahnya.

"Kami sangat yakin, PKB memiliki keinginan yang besar pula untuk mendukung berjalannya program prioritas tersebut, mengingat partai ini menjadi bagian dari partai yang berkuasa saat ini, bahkan kami bangga, sebab PKB Aceh juga punya perwakilan yang duduk di DPR RI. Harapan kami, potensi kekuatan yang dimiliki partai ini dapat kita optimalkan, sehingga cita-cita mewujudkan Aceh Damai Sejahtera, dengan Pemerintahan yang adil, bersih dan melayani dapat kita wujudkan bersama," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PKB, A. Muhaimin Iskandar melalui virtual menyampaikan, di tengah Covid 19 ini PKB perlu memperkuat barisan ini dimana saat ini ada krisis ekonomi baik seperti PHK dan lain-lain. Tentu ini adalah tantangan yang sangat sulit dan ini akibat Pandemi Covid-19 yang semakin berkepanjangan.

"Saat ini dimana adanya masyarakat tidak ada yang percaya lagi ke partai-partai politik maka dari itu ketika kita bisa menjadi garda terdepan untuk mengambil kepercayaan masyarakat oleh karena itu melihat kondisi saat ini kita akan bangun kesetiaan solidaritas bersama teman Indonesia bangkit di tengah masalah saat ini," ujar Muhaimin.

"Sistem menejeman ini berhasil membawa kemajuan yang luar biasa disisi lain reformasi dapat membangun kemandirian untuk kita dan kita menjadikan daerah berkompetensi secara sehat sistem pasar yang nyata di lapangan di sisi lain selalu berhadapan tapi faktanya kita mau tidak mau kita mau hadir dalam masalah tersebut," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PKB, Dr Ida Fauziyah mengatakan, pada masa sulit ini kita tidak lari, justru kita saat ini bangkit bersama di tengah Covid-19 saat ini sesungguhnya Indonesia ini ada di posisi kemenangan dimana jauh di bawah Indonesia untuk keadaan ekonominya saat ini.

"Salah satu yang membuat kita bagkit, kita mampu menjaga solidaritas antar umat meskipun berbeda-beda keagamaan kita satu, yang kita miliki yang mana tidak di miliki para Negara lain, kita memiliki sikap dan saling bekerja sama dalam situasi Covid-19 ini," ujar Ida.

"Dan saya bangga untuk Provinsi Aceh jauh di bawah dari provinsi lain, saya yakin dan percaya masyarakat Aceh sangat sadar untuk protokol kesehatan ini selalu diterapkan oleh pemerintah Aceh inti dari Muswil ini untuk konsolidasi dan menyusun kepengurusan 5 tahun kedepan dan dalam kesempatan baik ini saya ucapkan terima kasih sudah menyumbangkan 2 kursi untuk DPR RI dan kita harus selalu tetap bersyukur atas apa yang sudah di berikan oleh PKB Provinsi Aceh," tambahnya.

"Muswil PKB hari ini siap untuk meningkatkan suara di Tahun 2024 mendatang dan kita harus yakin apa yang harus kita lakukan kita harus mengembalikan kepercayaan publik ke partai politik dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat tapi partai ini membuat hikmat dan pelayanan untuk masyarakat. Percayalah semua itu ada balasanya maka balasan itu kita dapatkan," ujarnya lagi.

Ida menambahkan, Angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Aceh harus segera diselesaikan dan ia minta untuk Muswil saat ini tidak teriak saja tapi harapannya dapat membantu pemerintah Aceh agar masalah Aceh saat ini berkurang dan jauh dari angka kemiskinan dan pengangguran. "Ini adalah persoalan partai politik jadi mari sama-sama kita membantu pemerintah Aceh," ujarnya.  

Selanjutnya, Ketua Panitia Muswil An. Munawar AR menyampaikan pada Muswil DPW PKB Aceh kali ini, calon kandidat Ketua DPW PKB Aceh yakni:

1) Tgk Faisal Ali (Ketua PWNU Aceh yang juga Wakil Ketua MPU Aceh)

2) Ruslan M Daud (anggota DPR RI dari PKB yang juga Mantan Bupati Bireuen periode 2012-2017)

3) Mustafa A Geulanggang (Mantan Bupati Bireuen periode 2002-2007)

4) Tgk Syarifuddin (Ketua Fraksi PKB DPRA)

5) H. Irmawan Ketua DPW PKB Aceh anggota DPR RI merupakan Incumbent

Proses Muswil DPW PKB sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2020 dimana DPP PKB telah menunjuk tim khusus dan profesional untuk melakukan audit internal, monitoring dan evaluasi terhadap Kepengurusan DPW PKB Aceh periode sebelumnya. Keputusan siapa yang akan memimpin PKB Aceh periode 2021-2026 akan diputuskan melalui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda