PJ Gubernur Aceh Harus Bisa Meninggalkan Sebuah Legacy Baik Untuk Masyarakat
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Penggiat Ekonomi Syariah, Reza Henda Putra. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - PJ Gubernur Aceh yang kini terus menajdi perbincangan banyak menjadi sebuah pembicaraan yang sangat spesifik dikalangan masyarakat. Banyak sekali masukan ataupun kritikan terhadap sosok seperti yang pantas menjadi PJ Gubernur Aceh.
Penggiat Ekonomi Syariah, Reza Henda Putra mengatakan, bahwa terhadap PJ Gubernur Aceh ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dibahas saat ini.
“Sosok yang tepat yang harus pimpin Aceh itu juga harus diperhatikan, karena ketika PJ Gubernur Aceh sudah sah, maka ketika Gubernur Aceh, Nova Iriansyah akan habis di bulan Juli 2022, setelah itu akan ada PJ Gubernur,” sebut Reza kepada Dialeksis.com, Jumat (21/1/2022).
Reza mengatakan, akan ada terhitung juli 2022, 2023, dan 2024 PJ Gubernur ini akan memimpin Aceh nantinya. “Dan itu bukanlah waktu yang sikat,” tambahnya.
Dalam hal ini, kata reza, kita jangan hanya melihat pada titik fokus di Gubernur saja. Namun, Kadisnya akan tetap. “Artinya yang menjalankan program-program inikan tetap dia, kalau memang tidak ada perubahan nantinya. Oleh karena itu, penting sekali PJ ini harus bisa atau memiliki komunikasi yang baik terhadap pada para Kadis yang ada, mau itu Provinsi ataupun Kabupaten/Kota yang ada di Aceh, atau artiannya juga memahami dan peka terhadap situasi yang ada juga,” jelasnya.
“Cuma, ini adalah hal yang sudah saya sampaikan sebelumnya. Program yang sudah disusun mau dalam angka 1,2,3 tahun atau seterusnya, sebenarnya setiap 5 tahun sekali harus ada Grandplan kedepannya untuk pembangunan Aceh dan ini harus dilanjutkan oleh PJ Gubernur Aceh nantinya,” tambahnya.
Menurutnya, dikepemimpinan Nova Iriansyah, kata reza, Nova coba meninggalkan momentumnya di KMP Hebat. “Walaupun kita berharap ada program-program yang substainable yang dapat membangun ekonomi masyarakat Aceh,” ujarnya.
Reza dalam hal ini tidak mengerti apa yang akan terjadi kedepannya. “Inikan bicara elit sekali, apalagi PJ ini berkaitan dengan pusat. Artinya disini jangan sampai PJ nanti hanya untuk mempersiapkan Pilkada 2024 dalam menjaga keamanan, itu memang wajib harus dilaksanakan, tapi harus bisa melihat secara luas seperti apa kondisional Aceh. Tak hanya berfokus pada satu hal saja,” kata Reza.
Oleh karena itu, Reza mengharapkan, PJ Gubernur Aceh nanti harus bisa sangat kreatif dalam mebangun Aceh. “Bisa saja memadukan program daerah dengan nasional,” sebutnya.
Tentu juga, Reza menegaskan, PJ Gubernur Aceh juga jangan sampai malah memberikan sebuah legacy buruk nantinya. “Seperti contohnya, angka kemiskinan meingkat, atau semakin terpuruknya ekonomi Aceh, ataupun sampai meninggalkan SiLPA juga yang angkanya lebih besar, justru kita sangat berharap sekali PJ nantinya bisa menurunkan angka SiLPA, kalau bisa Aceh Rp 0,- SiLPA,” ungkapnya.
Lebih lanjut Reza mengatakan, kita ketahui bersama juga bahwa dikepemimpinan Nova juga banyak sekali minesnya.
“ Oleh karena itu harapan kita juga ada di PJ, walaupun nantinya akan ada Gubernur Terpilih ketika Pemilu 2024. Hanya saja, untuk saat ini akan ada PJ, maka PJ sangat penting sekali dipilih dengan sosok yang tepat dalam memimpin Aceh sampai Pemilu 2024, PJ harus bisa meninggal sebuah legacy yang baik untuk Aceh,” pungkasnya. [ftr]