kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pj Bupati Bener Meriah: Ubah Mindset Masyarakat Tentang Stunting Tidak Mudah

Pj Bupati Bener Meriah: Ubah Mindset Masyarakat Tentang Stunting Tidak Mudah

Sabtu, 26 Agustus 2023 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pj Bupati Bener Meriah, Drs Haili Yoga MSi. [Foto: Ist./net]

DIALEKSIS.COM | Aceh - Pj Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si menegaskan untuk mengubah mindset (pandangan) masyarakat terkait dengan penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Bener Meriah tidak semudah yang dibayangkan.

Hal itu disampaikan Haili Yoga ketika melakukan wawancara dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 3 dengan tema Inovasi Daerah Kurangi Stunting. Dipandu oleh penyiar RRI Pro 3, Rizki, Pj Bupati Bener Meriah dicecar dengan serangkaian pertanyaan terkait dengan inovasi Pemkab Bener Meriah, mengurangi kasus stunting.

“Keberhasilan Kabupaten Bener Meriah, dalam menangani persoalan stunting butuh proses dan kerja keras semua pihak. Bukan hanya pemerintah, tetapi harus bekerjasama dengan semua unsur, termasuk masyarakat sehingga tidak semudah seperti yang dibayangkan,” kata Haili Yoga.

Menurut Haili Yoga, dari 232 kampung yang ada di Kabupaten Bener Meriah, sudah hampir 95 persen warganya mau mengantarkan anaknya ke Posyandu untuk melakukan penimbangan secara rutin. 

“Jadi untuk saat ini, anak balita 0 sampai dengan 5 tahun di Kabuaten Bener Meriah, tidak ada lagi yang tidak datang ke Posyandu,” tuturnya.

Ia menuturkan, jika ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah agar masyarakat mau datang ke Posyandu atau rumoh gizi.

“Awalnya memang berat, tetapi berbagai upaya terus kami lakukan. Termasuk berkolaborasi dengan pihak TNI/Polri dan ulama untuk mengajak masyarakat agar mau datang ke Posyandu dan rumah gizi. Alhamdulillah, upaya tersebut membuahkan hasil. Meskipun tidak mudah, karena butuh waktu dan proses panjang,” katanya.

Dalam mengubah perilaku serta persepsi masyarakat, lanjut Haili Yoga, pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menciptakan generasi cemerlang, cerdas serta bebas stunting di masa yang akan datang. 

Menurut Haili Yoga, Pemkab Bener Meriah, menjalankan sejumlah program untuk penanganan stunting, diantaranya program kejar timbang bayi, Bapak Asuh Anak Stuting (BAAS), pembentukan rumah gizi kampung, serta beberapa program lain yang telah diterapkan untuk menekan angka stunting.

“Di beberapa desa, terjadi penurunan stunting. Itu artinya program yang dijalankan berhasil. Target kami, bukan hanya sekedar menurunkan angka stunting, tetapi bagaimana caranya ke depan tidak ada lagi anak lahir di Kabupaten Bener Meriah, menderita stunting. Kalau ada, berarti program kita gagal,” tegasnya.

Ketika disinggung tentang anggaran untuk penanganan stunting, Haili Yoga mengakui jika besaran Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Bener Meriah, memiliki keterbatasan sehingga dilakukan kerjasama dengan sejumlah diantaranya Perbankan, swasta dan pengusaha untuk ikut terlibat membantu pencegahan stunting di Kabupaten Bener Meriah.

“Bukan hanya persoalan anggaran, tetapi bagaimana program yang kita lakukan harus terukur serta terencana dengan baik, sehingga penggunaan anggaran bisa tepat sasaran dan memberikan efek maksimal dalam penanganan stunting di Kabupaten Bener Meriah,” ucapnya.

Di akhir wawancara, Haili Yoga menuturkan dalam menuntaskan permasalah stunting harus dilakukan secara bersama-sama, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. 

“Selain itu, pemerintah juga harus memposisikan diri sebagai pelayan serta memahami apa yang menjadi pokok permasalahan,” pungkasnya. [DBM]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda