Beranda / Berita / Aceh / Petani Kopi Gayo: Harga Kopi Gayo Aceh Masih Stabil

Petani Kopi Gayo: Harga Kopi Gayo Aceh Masih Stabil

Sabtu, 19 Juni 2021 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Petani Kopi Gayo, Zikri [Dok. Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Bener Meriah - Dominasi Harga kopi di sumatera masuk dalam kategori murah. Harga paling murah ada dikawasan kepulauan Riau yang mencapai Rp 11.115,-.

Perihal ini mendapat respon dari salah satu petani kopi Gayo di Bener Meriah, Zikri, Dialeksis.com(19/06/2021).

Dirinya mengatakan, untuk saat harga kopi gayo masih stabil, namun adakalanya akan turun drastis harganya jika sudah panen raya. Perihal tersebut sudah tidak asing lagi bagi petani kopi gayo disaat panen raya.

“Jika sudah panen raya harga menurun, dan banyak sekali alasan dari pihak penyorti disaat panen raya, dengan katanya hujan atau tidak memenuhi syarat, “ ujarnya.

Zikri mengatakan, untuk saat ini harga kopi perbambu di hitung Rp 10 ribu, jika melihat kebelakang lagi sebelumnya harganya mencapai 3-4 ribu rupiah. Dan pasar kopi ada dua yaitu luar negeri dan dalam negeri. permintaan untuk kopi gayo untuk lokal juga termasuk tinggi.

“Permintaan daripada domestik itu lebih tinggi daripada lokal, dan harganya juga lebih tinggi untuk yang domestik dan lebih menguntungkan daripada lokal, perkiraan kami ini bisa saja ada permainan didalamnya, padahal harapan kami agar distribusi untuk lokal harusnya bisa lebih tinggi juga, “ ucap zikri.

Ia menjelaskan kembali, adakala selain panen raya penurunan harga kopi ini disebatkan karena adanya kandungan zat kimia dalam kopi atau kandungan zat yang mematikan rumput liar dan ditutupnya pasar luar karena pandemi covid-19.

Dalam perihal ini zikri menyampaikan, pemerintah harus memberi solusi dan langkah-langkah dengan membuka resi gudang yang dapat menjamin harga kopi itu tetap stabil seterusnya.

“Harapan kami kepada pemerintah, agar dapat membuat jaminan harga dengan cara membuka resi gudang, kami berharap pemerintah untuk dapat menfasilitasi sebanyak mungkin dalam penyortiran, artinya antara buyer dan petani kopi tidak banyak tengkulaknya,“ tutupnya kepada Dialeksis.com.

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda