Beranda / Berita / Aceh / Pertumbuhan Ekonomi di Aceh Sudah Mengalami Pemulihan Baik

Pertumbuhan Ekonomi di Aceh Sudah Mengalami Pemulihan Baik

Senin, 16 Mei 2022 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : auliana rizky

Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI), M. Arief Rosyid Hasan. [Foto: Dialeksis/Auliana]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI), M. Arief Rosyid Hasan mengatakan, provinsi Aceh sudah banyak berkontribusi untuk Indonesia ini.

Tanggapan tersebut disampaikan dalam seminar nasional Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh 2022 "Peran MES dalam Mendorong Ekosistem Halal di Indonesia" pada Sabtu (14/5/2022).

Ia juga menyampaikan, Aceh mempunyai kekhususan tersendiri. Kekhususan Aceh dapat menerapkan syariat Islam bagi masyarakat muslim. Salah satunya implementasi pada ekonomi syariah di Aceh.

Katanya, Aceh sudah banyak memberi untuk Indonesia ini. Sementara itu, kondisi perekonomian di Aceh sudah mengalami pemulihan yang sangat baik. 

Hal ini dibuktikan dengan tercerminnya dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Q4-2021 yang mencapai 7,39% YoY. Maka, kondisi ini menunjukkan perekonomian Aceh memiliki kinerja yang baik ketika pandemi mulai mereda. 

Sementara itu, PDB pengeluaran dari sisi ekspor pda Q4-2021 yang mencapai 124,62% sehingga Aceh memiliki potensi produksi dan ekspor yang besar, termasuk produksi dan ekspor produk halal.

"Aceh sudah benyak berkontribusi untuk Indonesia, juga potensi produksinya yang besar, termasuk produksi dan ekspor produk halal," ucapnya.

Terdapat beberapa sektor ekonomi yang memiliki potensi menjadi industri halal. Seperti industri makanan dan minuman sebagai salah satu sektor utama pada industri halal yang menyumbang PDRB 2021 sebesar Rp2.534,26 Milyar. 

Kemudian disusul juga oleh industri kimia, farmasi, dan obat tradisional sebesar Rp1.732,08 Milyar. Adapun sektor pertanian, perternakan, perburuan, dan jasa pertanian juga dapat dianggap sebagai sektor ekonomi syariah potensial di Aceh dengan sumbangan sebesar Rp30.141,60 Milyar 2021 terus meningkat dari tahun ke tahun bahkan ketika pandemi.

Selain itu, ada juga subsektor tanaman perkebunan yang menjadi potensial di provinsi Aceh, hal ini terlihat dari sumbangan PDRBnya yang terbesar dari tahun ke tahun. Salah satu komoditas subsektor tanaman perkebunan yang menjadi unggulan adalah kopi. Hal ini tercermin dari komoditas kopi, teh, coklat, remah-rempah yang menjadi komoditas ekspor terbesar kedua provinsi Aceh capai US$64,00/November 2021. 

"Kopi dan komoditas perkebunan lainnya juga berpotensial dalam mendorong sektor UMKM halal di provinsi Aceh sebagai bagian dari ekosistem industri halal," jelasnya.

Kemudian ada juga dari pengumpulan zakat, sektor keuangan komersial, industri perbankan, dan lainnya.

Di sisi serupa, pembiayaan BSI pada beberapa sektor ekonomi di Aceh terkait dengan subsektor industri halal yang memiliki potensi menjadi industri halal senilai 18,17% per Maret 2022. 

Tidak hanya itu, BSI juga punya berbagai program yang ditawarkan untuk pengembangan UMKM di Aceh, mulai dari pembiayaan, pelatihan, digitalisasi hingga kemitraan dengan pemerintah setempat, dan stakeholder lainnya.

"BSI siap menawarkan berbagai program untuk pengembangan industri halal bagi UMKM di Aceh," pungkasnya. [au]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda