Beranda / Berita / Aceh / Pertama di Indonesia, Alhudri Apresiasi Pemkab Abdya Bentuk Relawan Tagana 152 Gampong

Pertama di Indonesia, Alhudri Apresiasi Pemkab Abdya Bentuk Relawan Tagana 152 Gampong

Selasa, 05 November 2019 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penyerahan bantuan secara simbolis oleh kepala dinas sosial Aceh Alhudri yang diterima Wabup Abdya Muslizar, Selasa (5/11/2019). [Foto: Dinsos Aceh]

DIALEKSIS.COM | Blangpidie - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membentuk Relawan Tagana Gampong di 152 desa yang ada di kabupaten tersebut. Adapun tujuannya pembentukan relawan tagana gampong tersebut agar upaya penanggulangan bencana lebih efektif dan efisien dengan adanya tagana di tiap-tiap desa di Abdya.

Langkah ini diapresiasi Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Aceh Alhudri saat menghadiri kegiatan bertema Sosialisasi Pembentukan Relawan Tagana Gampong di 152 Desa yang berlangsung di Aula Bappeda Abdya, Selasa (5/11/2019). 

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, Kasie Pemanfaatan Logistik pada Direktorat PSKBA Kementrian Sosial RI, Muhammad Delmi, Ketua DPRK Abdya, Nurdianto, Dandim 0110/Abdya, M Ridha Has, Kabag Ops Polres Abdya, AKBP Haryono, para kepala SKPK, para Camat, Ketua Tagana Aceh Rizal Dinata, Ketua Tagana Abdya Yasri, dan para ketua Tagana dari kabupaten/kota di Aceh.

"Kami sangat mengapresiasi Pemkab Abdya karena telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi sahabat tagana tingkat gampong. Ini yang pertama di Indonesia dan perdana di Provinsi Aceh. Kegiatan ini sungguh sangat berguna dan penuh manfaat yang luar biasa," kata Alhudri.

Menurut Alhudri, tagana merupakan salah satu wadah masyarakat yang didorong untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana mulai dari penilaian risiko bencana, perencanaan siaga, koordinasi, peringatan dini, mobilisasi sumber daya, manajemen darurat dan informasi, pendidikan serta pelatihan. 

Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri saat memberikan sambutan. [Foto: Dinsos Aceh]

Karena itu, keberhasilan dalam manajemen penanggulangan bencana sangat tergantung dari kemampuan para tagana dalam mengengola informasi. Sebab kata Alhudri, sampai saat ini keberhasilan dari penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial adalah bagaimana memberikan informasi cepat, menganalisis informasi yang akurat dan mendistribusikan perintah sesuai kondisi di lapangan. semua upaya dan manajemen di atas adalah dalam rangka pengurangan risiko bencana.

"Kami juga mengetahui bahwa Tagana Abdya hebat dan telah membuktikan dan menunjukkan dedikasi serta jiwa korsanya dalam penanggulangan bencana. dalam bekerja penuh tanggungjawab, keiklasan tanpa ada rasa pamrih dan selalu memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat korban bencana," kata Alhudri.

Pada kesempatan itu Alhudri juga mengajak kepada semua pihak untuk serta dalam kegiatan pengurangan risiko bencana melalui kearifan lokal. Alhudri berharap agar metode itu dapat dijadikan sebagai suatu konsep yang mendasar untuk mencegah, mengatasi dan meminimalisir dampak dari suatu bencana. Karena kearifan lokal merupakan bagian dari suatu budaya masyarakat yang tidak dapat dipisahkan, seperti menanam pohon cemara dan mangrove di pinggir pantai, ini akan menahan ombak yang besar, kemudian menaman pohon bambu di bantaran sungai akan mengurangi potensi banjir dan longsor.

"Kami sangat berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat gampong yang menjadi sahabat tagana dapat lebih memahami dan memperhatikan serta menjaga alam lingkungan kita semua. marilah kita menjaga alam maka alam menjaga kita," kata Alhudri. 

Wakil Bupati Abdya Muslizar MT saat membuka kegiatan tersebut mengajak para calon tagana gampong untuk bekerja dalam rangka mewujudkan Pemerintah Abdya yang lebih baik ke depannya. Menurut Muslizar, para tagana gampong nantinya harus menjadi ujung tombak dalam upaya pengurasangan risiko bencana dan penanggulangan bencana di tiap-tiap desa, dan harus menjadi mata, telinga, tangan, dan kaki dalam membangun Abdya dalam kerawanan sosial dan kesenjangan sosial yang masih ada di pelosok-pelosok desa.

"Beritahu kepada kami setiap informasi yang ada, kami pemerintah tentu tidak semua tahu tentang kondisi masyarakat di pelosok desa. Seperti halnya rumah tidak layak huni, ini juga menjadi prioritas kami dalam waktu 5 tahun kepemimpinan kami," kata Muslizar. 

Muslizar juga berpesan agar nantinya data yang diberikan baik itu sifatnya bencana ataupun kesenjangan sosial harus melalui satu pintu, sehingga tidak tumpang tindih laporan yang dapat berakibat pada tumpang-tindihnya bantuan yang diterima. "Jangan bersikap aji mumpung," pesan Wabup. 

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Kepala Dinas Sosial Abdya, Ikhwansyah, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan kepada sahabat Tagana gampong tersebut pertama dilaksanakan di Indonesia dan perdana di Provinsi Aceh.

Menurutnya, kegiatan itu berdasarkan Peraturan Bupati Abdya Nomor 9 tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Gampong. Kemudian, kata Ikhwansyah, Keputusan Bupati Abdya Nomor 481 tahun 2019 tentang pembentukan Sahabat Tagana Gampong dalam Kabupaten Abdya tahun 2019 serta tersedianya anggaran DPA Perubahan Dinas Sosial Abdya tahun 2019. 

"Untuk personel relawan Sahabat Tagana Gampong ini, kita telah merekrut tiga orang per gampong. Jadi untuk total keseluruahannya berjumlah 456 orang dari jumlah 152 gampong yang ada di Kabupaten Abdya," ungkap Ikhwansyah. 

Ia menjelaskan, kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Untuk hari pertama, kegiatan sosialisasi difokuskan untuk tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Blangpidie, Susoh, dan Kecamatan Setia dengan jumlah peserta sebanyak 174 orang. 

Untuk hari kedua, sambung Ikhwan, kegiatan sosialisasi difokuskan untuk peserta yang berasal dari Kecamatan Jeumpa, Kuala Batee, dan Kecamatan Babahrot dengan jumlah peserta 141 orang. Sementara untuk hari ketiga, pelaksanaan kegiatan ini bagi peserta yang berasal dari Kecamatan Tangan-Tangan, Manggeng, dan Kecamatan Lembah Sabil dengan jumlah peserta sebanyak 141 orang.

"Pembagian hari pelaksanaan ini kita lakukan untuk efektivitas bagi peserta dalam mengikuti pelaksanaan ini. Awalnya, kegiatan sosialisasi ini kita rencanakan di lapangan terbuka di tiga titik lokasi, karena mengingat keadaan cuaca selama ini kurang bersahabat, maka kegiatan ini kami pindahkan ke aula Bappeda," jelasnya. 

Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh, Alhudri juga menyerahkan bantuan dari provinsi berupa satu unit motor dapur umum lapangan, 30 dus minyak goreng, 6 buah kompor, 6 buah tabung gas, 10 buah galon mineral, 20 pack gelas plastik, 6 set panci serbaguna, 2 unit tenda serbaguna, 60 lembar sajadah pendek, 300 lembar kain sarung, 10 unit rompi pelampung, 10 unit valbed dan 4 paket ware pack dan peralatan. (hda/rls)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda