Tu Sop

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Aceh, Teungku Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop) mengatakan bencana gempa dan tsunami Aceh harus dimaknai sebagai peristiwa untuk menyadarkan bahwa manusia itu lemah. 

“Kita tidak bisa melawan takdir jika Allah sudah kehendak, isi dunia ini tidak ada yang kekal,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Selasa (26/12/2023). 

Tepat hari ini, 19 tahun lalu, bencana gempa dan tsunami melanda wilayah Aceh pada 26 Desember 2004. Gempa berkekuatan M 9,3 skala richter (SR) yang mengguncang dasar Samudera Hindia itu mengakibatkan ombak setinggi kurang lebih 30 meter menghantam pesisir dan permukiman warga.

Tu Sop menyampaikan nasehat kepada seluruh umat bahwa jangan lupa membangun sesuatu yang tidak bisa hancur oleh tsunami dan runtuhnya langit yaitu keimanan dan ketakwaan.

“Sikap yang baik, melakukan ibadah semasa hidup akan menjadi nilai amal untuk akhirat, dan tidak akan pernah hilang,” ucapnya. 

Kata Tu Sop, dunia itu hanya sementara, jangan terlalu lalai dengan isi dunia, ingat akan ada kehidupan kekal setelah dunia ini berakhir.