kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pengamat: Pencopotan Dahlan Upaya Penghancuran Partai Aceh

Pengamat: Pencopotan Dahlan Upaya Penghancuran Partai Aceh

Jum`at, 11 Maret 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Asyraf

Pengamat Politik dan Pemerintahan sekaligus Peneliti Jaringan Survei Inisiatif, Fernanda M.A. [For Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berhembus isu Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA) mengusulkan pencopotan Dahlan Jamaluddin dari jabatannya sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Alasan pencopotan, ditenggarai banyak polemik serta kegaduhan selama Dahlan menjabat ketua DPRA.  

Merespon hal tersebut, Pengamat Politik dan Pemerintahan sekaligus Peneliti Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Fernanda M.A, mengatakan bahwa wacana pencopotan Dahlan dari ketua DPRA sebenarnya justru kontraproduktif bagi Partai Aceh sendiri. 

Persepsi ditangkap publik, Partai Aceh tidak solid dalam menangani isu-isu liar yang berkembang. Disisi lain, isu-isu tersebut dapat saja merupakan setting agenda dari pihak-pihak tertentu yang ingin menghancurkan citra Partai Aceh, ungkap Fernanda. 

“Yang tidak disadari Partai Aceh, sosok Dahlan ini dijadikan agenda menghancurkan Partai Aceh, baik secara internal maupun eksternal. Ketika isu-isu liar terus bergulir menyasar Dahlan, maka citra positif Partai Aceh akan tergerus di mata publik. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi sosok Mualem yang dinilai tidak mampu mengendalikan internal partai,” jelas Fernanda kepada media Dialeksis.com, Jumat (11/03/2022).

Harusnya, menurut Fernanda, Partai Aceh memperkuat soliditas partai secara internal. Sosok Dahlan harusnya disokong penuh oleh Partai Aceh sendiri. Sebab Dahlan merupakan representasi dari Partai Aceh. Namun yang terjadi justru sebaliknya, PA justru cuci tangan ketika ada polemik yang menimpa kadernya.

“Sementara itu, manuver kegaduhan yang ditimbulkan selama ini menunjukan internal PA tidak solid. Oleh karena itu PA perlu mempertimbangkan ulang untuk mencopot Dahlan dari jabatan ketua DPRA. Sebab ini menunjukan internal partai bermasalah kepada publik. PA harus mengedepankan penyelesaian urusan internal partai secara musyawarah. Bukan main copot-copot saja,” tukas Fernanda. 

Terakhir, Ia mengingatkan sedapat mungkin Partai Aceh perlu mewaspadai pihak-pihak yang bermain isu sehingga terkesan mendahului instruksi pimpinan partai. Padahal isu-isu dihembuskan sarat muatan kepentingan pihak tertentu yang ingin memancing di air keruh. 

“Muatan kepentingan ini menjadi dasar untuk menjatuhkan Dahlan dan menggantikannya dengan orang lain. Dimana orang tersebut dapat saja menjanjikan sesuatu kepada orang-orang yang menginginkan Dahlan jatuh. Ujung-ujungnya citra partai hancur,” pungkasnya. [ASY]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda