kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pendiri RUMAN Aceh Menerima Anugerah Insan Peduli PAUD & Dikmas

Pendiri RUMAN Aceh Menerima Anugerah Insan Peduli PAUD & Dikmas

Minggu, 01 Desember 2019 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ahmad Arif menerima piagam dari Dirjen GTK KEMDIKBUD, Dr. Supriano, M.Ed., di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (29/11/2019). [Foto: Ist.]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Setelah melalui rangkaian proses seleksi, verifikasi dan validasi yang ketat dari tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pendiri Lembaga Pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh dinyatakan lolos.

Oleh karena itu, Ahmad Arif, Pendiri RUMAN Aceh diundang ke Jakarta pada tanggal 27-30 November 2019 kemarin untuk menerima anugerah "Insan Penduli Pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Dikmas (Pendidikan Masyarakat) 2019 oleh Kemdikbud.

Selain piagam penghargaan, Arif menerima hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta. Hal tersebut diungkapkan Arif di sekretariat RUMAN Aceh di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh selepas pelaksanaan edisi ke 208 wisata buku gratis MIBARA (minggu baca rame-rame), Minggu (1/12/2019) siang.

"Anugerah ini bukan untuk saya pribadi, tapi buat semua yang pernah dan masih terus bersaham dalam perjalanan khidmah RUMAN Aceh. Para relawan pustaka, bunda guru sekolah PAUD, para tutor pendidikan kesetaraan, para donatur hinga rekan-rekan media," tutur Arif.

RUMAN Aceh, ungkap Arif selanjutnya, menjadi 1 dari 6 penerima anugerah dari seluruh Indonesia. Bahkan, satu-satunya dari Pulau Sumatera. Sedangkan proses seleksinya dilakukan berdasarkan penelusuran media oleh tim Kemdikbud.

"Ternyata, diam-diam, tim Kemdikbud menyeleksi 89 kandidat pada fase pertama. Lalu diseleksi menjadi 10. Terakhir, hanya 6 yang diambil. Alhamdulillah, RUMAN Aceh masuk dalam 6 tersebut", kata Arif tersenyum.

Sebelum menerima anugerah tersebut, Arif dan yang lainnya mengikuti seminar internasional pada 27-28/11/2019 dengan tema, "Reinventing the Indonesia Early Childhood Education: Preparing for Industrial Revolution 4.0" yang dihadiri 400 peserta. Sedangkan 4 dari 12 narasumbernya berasal dari Finlandia, Denmark dan New Zealand.

Ahmad Arif dan penerima anugerah Insan Peduli PAUD & Dikmas foto bersama Direktur PGTK PAUD & Dikmas Kemendikbud. [Foto: Ist.]

Acara puncak digelar pada Jumat (29/11/2019) siang yang dihadiri Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dr. Supriano, M.Ed., yang didampingi Dr. Abdoellah, M.Pd, Direktur PGTK PAUD & Dikmas Kemendikbud beserta undangan lainnya.

"Insan Peduli PAUD dan Dikmas merupakan penghargaan kepada setiap individu warga negara Indonesia yang melakukan peran/fungsi sebagai pendidik dan atau tenaga kependidikan di luar tugas/pekerjaan pokoknya", ungkap Supriano.

Ada 6 kriteria utama dalam pemberian anugerah ini, imbuhnya. Yaitu, dilakukan berdasarkan asas altruistik, konsistensi dan berkelanjutan, inspiratif, membangun jaringan dan berdampak kepada masyarakat luas. (aa/rls)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda