kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemko Langsa Tanam 60 Ribu Bibit Mangrove

Pemko Langsa Tanam 60 Ribu Bibit Mangrove

Senin, 24 Desember 2018 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Walikota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Sekdakot Langsa, Suriyatno AP.MSP sedang melakukan penanaman bibit pohon bakau di kawasan pesisir pantai Kilometer 8 Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Minggu (23/12). (Foto: Diskominfo Langsa)

DIALEKSIS.COM | Langsa - Pemko Langsa melakukan penanaman sebanyak 60 ribu bibit pohon bakau atau Mangrove di kawasan pesisir pantai Kilometer 8 Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, minggu (23/12).

Dikatakan, Pemko Langsa nantinya akan memberikan penghargaan kepada ASN maupun lembaga lainnya yang nilai aktif peduli terhadap lingkungan hidup dan yang menanam sebanyak 25 barang bibit pohon bakau dalam sehari.

Selain penghargaan dari Pemko, nantinya juga ada penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia terhadap daerah kabupaten/kota yang peduli dan berperan aktif menjaga sekaligus melestarikan keberadaan lingkungan hidup, baik di pesisir pantai maupun hutan lindung. 

Disela-sela penanaman pohon itu, Wakil Walikota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Sekdakot Langsa, Suriyatno AP. MSP, mengatakan, kegiatan gotong-royong ini kita laksanakan dengan menanam pohon bibit bakau bersama ratusan aparatur sipil negara (ASN) dalam lingkungan Pemko Langsa, kwartir cabang Pramuka, pihak kepolisian dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli lingkungan. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program pemerintah dalam rangka peduli terhadap lingkungan hidup, terutama yang berada di kawasan pesisir pantai. Tujuannya, untuk menjaga dan melestarikan ekosistem laut," ucapnya. 

Diharapkan, kepada masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan bakau di Kota Langsa, karena keberadaannya sangat penting bagi ekosistem atau biota laut dan mengantisipasi terjadinya abrasi laut.

Masyarakat yang pekerjaannya mencari kayu bakau untuk dijadikan arang juga dihimbau agar tidak lagi melakukan pembalakan liar, karena berdampak sekali terhadap kelangsungan hutan bakau yang selama ini kita lestarikan. Namun, pemerintah terus memikirkan bagaimana masyarakat itu bisa beralih mencari pekerjaan sebagai pencari kayu bakau. (dlgs)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda