Pemkab Bener Meriah dan Kemenkeu Bahas Pembangunan RS Skema KPBU
Font: Ukuran: - +
Pemkab Bener Meriah bersama dengan tim dari Kementerian Keuangan Republik (Kemenkeu RI) membahas tindak lanjut pembangunan rumah sakit dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan usaha (KPBU) yang berlangsung di Oproom setdakab, Kamis (7/9/2023). [Foto: Diskominfo Bener Meriah]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Kabupaten Bener Meriah bersama dengan tim dari Kementerian Keuangan Republik (Kemenkeu RI) membahas tindak lanjut pembangunan rumah sakit dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan usaha (KPBU) yang berlangsung di Oproom setdakab, Kamis (7/9/2023).
Rencana pembangunan rumah sakit dengan skema KBPU tersebut, akan dibangun di lahan milik Pemkab dengan luas sekitar enam hektar yang berlokasi di Kampung Wonosobo, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah.
Pertemuan antara Pemkab Bener Meriah yang dihadiri oleh Pj Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si., Pj Sekda Armansyah, SE, para asisten dan para Kepala OPD. Sedangkan dari Tim Kemenkeu RI dan KPBU, dihadiri beberapa orang perencana ahli serta konsultan Bappenas.
Adapun Tim Kemenkeu RI yang hadir dalam pertemuan itu, diantaranya Perencanaan Ahli Muda, Angga Ekananta, Perencana Ahli Pertama, Suryo Wijiono Pambudi, Tenaga Ahli Junior Manajemen, Rubymetha dan staff, Egi Putra, Firda.
Selain itu, Tim Konsultan Bappenas dari PT. Marga Graha Penta, Team Leader /Tenaga Ahli KPBU, Nita Sarwani, ST., MT, Tenaga Ahli Ekonomi dan Finansial, Lomi Hija, SE.,M.Si, Tenaga Ahli Rumah Sakit, Dr. Yohanes Sriyono, Mars, Asisten Ahli Arsitek, Anggi Oktaviano, ST, Novi Marlina, ST, dan Office Manager.
Mengawali pertemuan, Pj. Sekda Bener Meriah, Armansyah, SE.,M.Si mengatakan pertemuan tersebut, dalam rangka Focus Group Discussion (FGD) membahas penyusunan dokumen proyek KPBU untuk membangun rumah sakit di Bener Meriah.
“Mudah-mudahan diskusi ini, akan memberikan dampak positif terhadap rencana program ini,” kata Armansyah.
Sementara itu, Pj Bupati Haili Yoga, menyebutkan, dalam mengikuti FGD itu, Pemkab Bener Meriah menghadirkan seluruh instansi terkait sebagai komitmen dan keseriusan terhadap rencana pembangunan rumah sakit di Kabupaten Bener Meriah.
“Hasil diskusi kita ini, nantinya akan menjadi karya untuk daerah-daerah dikawasan tengah Provinsi Aceh, khususnya di Dataran Tinggi Gayo. Cita-cita kita bersama agar pembangunan rumah sakit ini bisa tercapai, sehingga karya kita bisa dikenang oleh generasi-generasi kita kedepan,” kata Haili Yoga mengawali sambutannya.
Menurutnya, program KPBU tidak terlepas dari sebuah kebutuhan daerah dan bukan keinginan dari seorang bupati.
“Maka kami dari Pemerintah Daerah Bener Meriah menyiapkan apa yang diminta. Sedangkan untuk kekurangannya kami berharap dapat disiapkan oleh pemerintah pusat. Rumah sakit ini kebutuhan bagi masyarakat di wilayah tengah,” sebutnya.
Disebutkan, pembangunan rumah sakit tersebut, menjadi hal penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bener Meriah. Apalagi, untuk penanganan yang membutuhkan fasilitas peralatan yang lengkap dan modern.
Selama ini, katanya, tidak sedikit pasien dengan status urgen tidak tertolong karena harus menempuh jarak yang sangat jauh menuju rumah sakit yang memiliki peralatan yang lengkap. Untuk itu, program pembangunan rumah sakit dengan skema KPBU sangat dibutuhkan di wilayah tengah Aceh.
“Tujuan kita, memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Semoga program ini, bisa terlaksana dengan baik di Kabupaten Bener Meriah. Makanya, kami butuh dukungan dari tim, agar pembangunan rumah sakit bisa terwujud demi kepentingan masyarakat banyak,” harapnya.
Dalam pertemuan itu, Haili Yoga menyempatkan untuk memaparkan terkait dengan penanganan stunting yang telah dilakukan pemerintah daerah bersama seluruh unsur terkait, sehingga kedepannya Kabupaten Bener Meriah menjadi salah satu daerah terbaik di Indonesia dalam menangani stunting.
Perencanaan Ahli Muda, Direktorat Pengembangan Pembangunan BAPPENAS, Angga Ekananta menyampaikan jika kehadiran timnya di Kabupaten Bener Meriah untuk memfasilitasi dalam penyusunan perencanaan rumah sakit yang dimaksud.
"KPBU memiliki beberapa tahapan. Kita saat ini masih tahap pertama,” jelasnya.
Menurut Angga Ekananta, tahap pertama nantinya akan bermuara dalam dokumen atau studi pendahuluan, diantaranya terkait kebutuhan, keselarasan perencanaan pembangunan, potensi pendapatan, sampai dengan rekomendasi.
“Program ini, opsinya adalah menunggu arahan dari pimpinan, bagaimana dan apa yang pas, baru bisa kita perdalam ditahap penyiapan. Hari ini kami ingin menggali lebih dalam terkait kebutuhan dan keselarasan yang paling dibutuhkan,” ucapnya. [DBM]