Pemkab Aceh Timur Diminta Tinjau Kondisi Jembatan di Desa Jambo Reuhat, Masyarakat: Kami Sangat Butuh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Seorang warga memikul sepeda melintasi jembatan pohon kelapa di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jalur lintas penyeberangan atau jembatan yang ada di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur tampak begitu memprihatinkan.
Jembatan yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Jambo Reuhat dan Desa Seuneubok Bayu, hanya menggunakan sebatang pohon kelapa, dan seutas tali sebagai pegangan masyarakat melintas.
Tokoh Kecamatan Banda Alam, Tgk Mudawali menyatakan, sebelumnya memang terdapat jembatan layak seberang di sana, hanya saja jembatan yang ada dulu sudah ambruk dan runtuh saat masa konflik berkecamuk di Aceh.
“Dulu ada jembatan, tapi rusak di masa konflik,” ujar Tgk Mudawali kepada reporter Dialeksis.com, Kamis (19/1/2023).
Di samping itu, Tgk Mudawali turut meminta Pemkab Aceh Timur untuk meninjau kondisi jembatan pohon kelapa di sana, apalagi jembatan pohon kelapa ini sering digunakan anak-anak untuk berangkat ke sekolah.
Memprihatinkannya lagi, kata dia, saat musim hujan tiba yang membuat anak-anak di desa setempat bisa berbulan-bulan tidak bersekolah, karena jembatan pohon kelapa tersebut sangat rawan dilintasi di musim hujan.
“Kami sangat membutuhkan pembangunan jembatan di sini, karena ini antar dua desa. Di sini juga ada anak-anak sekolah dan ibu guru yang mengajar di SD 1 Jambo Reuhat,” kata Tgk Mudawali.
Tokoh Kecamatan Banda Alam itu sangat berharap adanya jembatan layak seberang di Desa Jambo Reuhat.
Menurutnya, kehadiran jembatan layak seberang di sana akan sangat memudahkan mobilitas penduduk dan memudahkan masyarakat setempat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Iya, jembatan ini sangat bermanfaat kalau diperbaiki bagi masyarakat yang ada di dua desa ini,” pungkasnya.(Akh)