kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Harus Dorong Pelaku Usaha Kopi di Aceh Sediakan Produk Siap Saji

Pemerintah Harus Dorong Pelaku Usaha Kopi di Aceh Sediakan Produk Siap Saji

Jum`at, 28 Oktober 2022 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Akademisi Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Dr. Damanhur, Lc,. MA. [Foto: For Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Resesi yang ada didepan mata harus ditanggapi dengan serius

Akademisi Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Dr. Damanhur, Lc,. MA menjelaskan, resesi ekonomi terjadi pada saat negara mengalami aktivitas perekonomian.

“Seperti terjadi peningkatan suku bunga, maka akan terjadinya inflasi,” katanya kepada Dialeksis.com, Jumat (28/10/2022). 

Akan tetapi, menurutnya, apabila bermain di sektor real, maka hal tersebut tidak pernah terjadi atau istilah lain resesi ataupun inflasi dapat diatasi.

Ia mengatakan, ketika Covid-19 melanda dunia, masyarakat banyak yang berpindah dari pasar tradisional ke pasar digital. Lanjutnya, selama bergerak di sektor real, maka dampak daripada resesi ataupun inflasi tidak berdampak besar.

“Selama inikan tidak terjadi karena tidak bergerak di sektor real,” sebutnya. 

Ia mencontohkan seperti komoditas kopi. “Di Aceh kita punya komoditas kopi dan terbaik di dunia,” katanya.

Selama ini, masyarakat itu punya kebiasaan minum kopi yang sudah membudaya di seluruh dunia. “Kenapa tidak dibuat seperti produk Nestle yang kopi kaleng, atau Espresso sachet dan masih banyak lagi. Dan saat ini hal itu masih jarang sekali ditemukan, dan tentunya ini sangat membawa keuntungan yang besar,” katanya. 

Menurutnya, jikapun ada hanya segilintir orang saja yang membuatnya dan pasti harganya mahal sekali untuk sekaleng Espresso kaleng ataupun sachet.

Oleh karenanya, pemerintah Aceh harus menghimbau masyarakt akan bergerak menggunakan sektor real. “Jika masih menggunakan sistem home industry, Aceh tidak akan bisa bersaing dalam segi perekonomian,” katanya. 

“Aceh saat ini harus mempunyai industri yang harus menjadi motor perekonomian. Ketika nanti adakala yang berinvestasi ke Aceh, kita sudah ada Blueprint jadi tidak perlu sibuk harus kesana kesini, dan ini belum ada di Aceh ini menjadi hal yang sangat penting,” katanya.

Ia mengatakan, kebutuhan industri ini bisa digunakan untuk kebutuhan dan ketahanan pangan. “Jika belum bisa untuk skala dunia, maka untuk masyarakat Aceh dulu. Dengan sistem digitalisasi pastinya pergerakan pasar industri akan lebih berkembang dan maju,” ucapnya.

“Aceh saat ini punya kopi, penjual kopi juga banyak. Hari ini mereka harus didorong untuk menjual bahan pangan yang siap saji, bukan bahan kasar lagi,” pungkasnya. [ftr/bna]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda